Reksadana Berbasis Indeks ESGL Bisa Dirilis Paling Cepat Kuartal I 2021

Abdul Malik • 15 Dec 2020

an image
Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (11/12/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada perdagangan akhir pekan Jumat (11/12/2020) dengan naik tipis 0,08 persen atau naik 4,63 poin ke level 5.938,33. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.

Indeks ESGL dapat digunakan untuk membuat produk reksadana indeks alternatif

Bareksa.com - Head of Investment Avrist Asset Management (Avrist AM), Farash Farich, menyampaikan peluncuran indeks Environmental, Social, Governance (ESG) Leaders atau disingkat ESGL, disambut baik Manajer Investasi (MI). Penerbitan indeks ESGL, menurutnya akan mendorong MI semakin agresif menerbitkan reksadana berbasis ESGL.

"Karena semakin banyak minat investor global untuk berinvestasi pada emiten yang memperhatikan lingkungan, sosial, dan governance," kata Farash kepada Bareksa, Senin (14/12/2020).

Seperti diketahui, Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Senin (14/12/2020), meluncurkan indeks ESG Leaders atau disingkat ESGL. BEI telah menetapkan 30 saham. Saham-saham dimaksud, dinilai yang memiliki ESG yang baik, tidak terlibat pada kontroversi secara signifikan, memiliki likuiditas transaksi, serta kinerja keuangan yang baik, masuk menjadi konstituen awal ESGL.

Saham-saham anggota indeks ESGL

1. PT Ace Hardware Tbk (ACES)
2. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
3. PT Astra International Tbk (ASII)
4. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
5. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
6. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)
7. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
8. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
9. PT Ciputra Development Tbk (CTRA)
10. PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS)
11. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)
12. PT XL Axiata Tbk (EXCL)
13. PT H M Sampoerna Tbk (HMSP)
14. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
15. PT Indosat Tbk (ISAT)
16. PT Jasa Marga Tbk (JSMR)
17. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)
18. PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN)
19. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
20. PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)
21. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS)
22. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA)
23. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)
24. PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM)
25. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL)
26. PT Tower bersama Infrastucture Tbk (TBIG)
27. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
28. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
29. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
30. PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD)

Reksadana Indeks Alternatif

Menurut Farash, indeks ini dapat digunakan untuk membuat produk reksadana indeks alternatif dari strategi serupa lainnya misal Sri-Kehati atau MSCI ESG. "Untuk timing-nya, mungkin akan terlihat di 1Q21 peluncuran reksadana berbasis ESG indeks karena indeksnya baru luncur. Paling cepat reksadana terkait di kuartal I tahun 2021," kata Farash.

Farash menjelaskan dari strategi portofolio, juga kelihatannya indeks ESGL agak berbeda sebaran industrinya. Misalnya, tidak berat sekali ke bank di mana bobot bank kurang dari 30 persen sehingga lebih merata. Ia mengatakan Avrist AM belum menerbitkan reksadana berbasis ESGL. "Kami masih pelajari," imbuhnya.

(Martina Priyanti/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

​DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.