Reksadana Hari Ini : IHSG Melemah, Reksadana Pasar Uang Tetap Stabil

Abdul Malik • 07 Dec 2020

an image
Ilustrasi investasi reksadana saham obligasi pasar uang surat utang negara yang digambarkan dengan timbangan dan koin emas

Sucorinvest Sharia Money Market Fund dan Sucorinvest Money Market Fund mencetak return 6,32 persen dan 6,24 persen YtD

Bareksa.com – Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir (per 04 Desember 2020) :

Reksadana Saham

IHSG : 13,81 persen
Indeks Reksadana Saham :
14,06 persen
Manulife Saham Andalan
: 24,62 persen

Indeks Reksadana Saham Syariah : 14,03 persen
Sucorinvest Sharia Equity Fund
: 24,34 persen

Reksadana Campuran

Indeks Reksadana Campuran : 8,26 persen
Shinhan Balance Fund
: 14,11 persen

Indeks Reksadana Campuran Syariah : 6,98 persen
TRIM Syariah Berimbang :
16,06 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: 1,64 persen
Sucorinvest Bond Fund
: 3,96 persen

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 1,46 persen
Reksa Dana Syariah Majoris Sukuk Negara Indonesia
: 2,98 persen

Reksadana Pasar Uang

Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,3
95 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,3
54 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,22 persen
Sucorinvest Money Market Fund
: 0,52 persen

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,32 persen
Sucorinvest Sharia Money Market Fund
: 0,53 persen

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 04 Desember 2020 turun 0,21 persen ke level 5.810,48.  Berdasarkan data id.investing.com (diakses 04/12/2020 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat di level 6,2 persen pada 04 Desember 2020.

Di tengah melemahnya IHSG, reksadana pasar uang dapat dijadikan pilihan untuk investasi jangka pendek. Reksadana pasar uang berisikan instrumen pasar uang yang terbilang stabil, seperti deposito bank dan obligasi dengan jatuh tempo kurang dari setahun.

Di marketplace reksadana Bareksa, terdapat dua reksadana pasar uang yang mampu mencetak imbal hasil (return) 6,32 persen dan 6,24 persen sejak awal tahun hingga 04 Desember 2020 (year to date). Dua reksadana itu ialah Sucorinvest Sharia Money Market Fund dan Sucorinvest Money Market Fund.

Reksadana Sucorinvest Sharia Money Market Fund mencetak return 6,32 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode Oktober 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah Sukuk Adira Dinamika Multi Finance Tbk, Sukuk Aneka Gas Industri Tbk, Sukuk Sarana Multi Infrastruktur (Persero), deposito Bank BJB Syariah, dan Bank Mega Syariah.

Sedangkan reksadana Sucorinvest Money Market Fund mencetak return 6,24 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode Oktober 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah Obligasi Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, Obligasi Indonesia Eximbank, Obligasi Pemerintah Republik Indonesia, deposito Bank BRI Agro, dan Bank BPD Jambi.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.​

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(Reynaldi Gumay/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

​DISCLAIMER​
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.