Bareksa.com - Marketplace investasi terbesar di Indonesia, Bareksa bersama dengan Harian Kontan, didukung oleh dompet digital OVO, kembali menyelenggarakan penghargaan tahunan kepada pelaku industri reksadana bertajuk "Bareksa-Kontan-OVO 4th Fund Awards 2020".
Penyelenggaraan tahun ini sangat spesial, karena semua dilakukan secara online, mengingat adanya pandemi virus corona Covid-19 dan pembatasan sosial. Namun, semangat dan tujuan penyelenggaraan ini masih sama yaitu memberikan penghargaan kepada produk reksa dana, manajer investasi dan tokoh yang berkontribusi bagi pengembangan industri investasi reksa dana Indonesia. Acara ini diselenggarakan juga untuk mendukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperbaiki governance industri reksadana.
Penilaian untuk penghargaan dilakukan secara independen, obyektif, transparan dan sama sekali tidak dikaitkan dengan kepentingan komersial apapun.Berdasarkan hasil penilaian dewan juri, terdapat 29 kategori produk reksadana terbaik, empat kategori manajer investasi jawara dan satu orang tokoh paling bepengaruh di industri reksadana. Secara total ada 55 penghargaan yang terdiri dari Gold dan Silver yang diberikan tahun ini untuk semua kategori, termasuk produk reksadana konvensional dan syariah, serta Tokoh Reksadana.
Tim dewan juri dalam Bareksa-Kontan-OVO 4th Fund Awards 2020 ialah Mas Achmad Daniri (Direktur Utama BEI 1999-2002), Lukas Setia Atmadja, Ph.D. (Universitas Prasetiya Mulya), dan Ardian Taufik Gesuri (Pemred Kontan). Berikut profil lengkapnya :
1. Mas Achmad Daniri
Pria kelahiran Bogor, 12 April 1953 ini memiliki pengalaman mumpuni di bidang pasar modal hingga industri elektronik di Indonesia. Catatan penting kiprahnya ialah dia memperkenalkan penerapan teknologi baru di industri pasar modal. Berpengalaman dalam perencanaan dan pengembangan regulasi pasar modal.
Secara konsisten, dia sukses memimpin Bursa Efek Indonesia (sebelumnya bernama Bursa Efek Jakarta), mampu melewati krisis keuangan hebat pada 1998. Juga berpengalaman dalam bidang pengembangan sumber daya, tata kelola perusahaan dan implementasi tanggung jawab sosial perusahaan.
Bekal keilmuannya berasal dari sejumlah universitas dan pendidikan dari berbagai lembaga pelatihan. Memiliki keahlian di bidang tata kelola perusahaan yang baik, tata kelola publik hingga tanggung jawab sosial perusahaan. Catatan prestasi yang terbukti ialah dia berhasil mensosialisasikan konsep tata kelola perusahaan yang baik dan bertanggungjawab sosial.
Mas Achmad saat ini menjabat sebagai Komisaris di PT Panasonic Manufacturing Indonesia dan komisaris independen PT Indah Kiat Pulp & Paper. Sebelumnya dia menjabat Wakil Presiden Direktur di Panasonic Manufacturing Indonesia pada 2002-2009.
Pria penulis buku best seller ”Good Corporate Governance, Konsep dan Penerapannya dalam Konteks Indonesia ini sebelumnya menjabat Presiden Direktur Bursa Efek Jakarta (1999-2002) dan Direktur Operasi BEJ (1991-1999). Berkarir di Kementerian Keuangan pada 1972-1991, Bapepam (1976-1991) dan Kepala Divisi Pengembangan Bursa Efek (1991).
Penulis aktif kolom media masa nasional dan penulis jurnal ilmiah ini merupakan lulusan Master of Economics North Carolina State University, Raleigh, USA (1989) serta peraih beasiswa S1 program Administrasi Publik Kementerian Keuangan (1984). Beberapa pelatihan yang diikuti di antaranya Training on Finance and Capital Market, New York Institute of Finance, Training on Corporate Restructuring, Harvard Business School dan The Development and Regulation of Securities Markets, US SEC, Washington DC, USA.
2. Lukas Setia Admadja
Warga Negara Indonesia, berusia 53 tahun, menjabat sebagai Komisaris Independen PT Prodia Widyahusada Tbk (Prodia) sejak 2017. Dia saat ini menjabat sebagai Vice Chairman for Research di Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) dan Advisor untuk Keilmuan Accounting & Finance di Universitas Prasetiya Mulya.
Lukas juga pernah menjabat sebagai Organization Development member PT Astra International Tbk (1997) dan Chair of MM Program di Universitas Atmajaya Yogyakarta. Dia merupakan ASEAN Corporate Governance Expert dan salah satu anggota tim penyusunan Indonesia Corporate Governance Road Map OJK pada 2014.
Dia aktif menulis di media massa nasional seperti Harian Kontan dan Tribun serta publikasi di jurnal ilmiah internasional di antaranya International Journal of Accounting dan Finance, British Accounting Review, dan International Journal of Corporate Governance.
Peraih gelar Doctor of Philosophy dalam bidang Banking and Finance dari Monash University, Australia pada tahun 2007 ini merupakan penulis buku investasi populer “Yuk Nabung Saham” dan “Smiling Investor” serta pernah menjadi konsultan GCG di berbagai perusahaan terbuka ternama di Indonesia.
Lukas memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Atmajaya Yogyakarta pada 1987 dan gelar Master of Science dalam bidang Finance, Banking and Investment dari University of Wisconsin at Madison, Amerika Serikat pada 1992.
3. Ardian Taufik Gesuri
Ardian saat ini menjabat Pemimpin Redaksi Harian Ekonomi Kontan sejak 2009 dan Pemimpin Redaksi Tabloid Mingguan Kontan sejak 2007. Sebelumnya Ardian menjabat sebagai Wapimred Tabloid Kontan pada 2002-2007, serta menjadi redaktur pelaksana di perusahaan yang sama pada 1996-2002.
Kontan merupakan tabloid yang didirikan oleh beberapa mantan jurnalis majalah Tempo pada 1996, dengan visi untuk menyajikan media ekonomi yang bisa diandalkan, independen dan jurnal bisnis di Indonesia. Ardian bergabung di Kontan pada 1996, dengan kiprahnya sebagai jurnalis yang cukup dikenal. Sebelumnya pada 1994-1996 dia menjabat redaktur pada majalah Forum Keadilan, yang mengelola headline cover majalah politik dan hukum tersebut.
Di periode yang sama, Ardian juga membantu penulisan dan penyuntingan Media Indonesia edisi minggu, edisi khusus dari Harian Media Indonesia. Sebelum bergabung dengan majalah Forum Keadilan, Ardian merupakan reporter Majalah Tempo (1988-1994) dengan posisi terakhir sebagai asisten redaktur bidang politik. Dia berhenti bekerja di Tempo, karena pemerintahan Presiden Soeharto membredel Majalah Tempo pada 1994 akibat pemberitaannya.
Pada 1994, Ardian bergabung dengan tim penulis buku biografi Jenderal Abdul Haris Nasution, Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Buku tersebut dipublikasi oleh Yayasan Alumni Tempo pada 1996. Ardian merupakan lulusan sarjana komunikasi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada pada 1997. Pada 2002, dia mengikuti program fellowship yakni the Jefferson Fellowship – East West Center, Honolulu, Hawaii.
***
Pengumuman dan penganugerahan pemenang Bareksa-Kontan-OVO 4th Fund Awards 2020 akan diselenggarakan pada Rabu malam, 21 Oktober 2020 mulai pukul 19:00 WIB secara virtual yang dapat diakses oleh publik melalui channel Youtube Bareksa dan Kontan.
Selain pemberian penghargaan, dalam rangkaian acara tersebut akan diselenggarakan juga diskusi panel bertajuk "Governance dan Laju e-Investasi di Era New Normal". Bagi penonton (audience) juga akan ada hadiah menarik senilai total Rp50 juta.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS