Reksadana Hari Ini : IHSG Melemah, Reksadana Pendapatan Tetap Ini Terus Menguat

Bareksa • 10 Aug 2020

an image
Ilustrasi investor sedang merencanakan investasinya di reksadana pendapatan tetap (shutterstock)

Manulife Obligasi Unggulan Kelas A dan Cipta Bond mencetak return 8,39 persen dan 6,71 persen YtD

Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir (per 07 Agustus 2020) :

Reksadana Saham

IHSG : 3,14 persen
Indeks Reksadana Saham : 2,48 persen
Manulife Saham Andalan : 8,27 persen

Indeks Reksadana Saham Syariah : 1,46 persen
Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS : 5,6 persen

Reksadana Campuran

Indeks Reksadana Campuran : 1,83 persen
Simas Satu Prima : 5,42 persen

Indeks Reksadana Campuran Syariah : 1,21  persen
TRIM Syariah Berimbang : 4,59 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap : 1,78 persen
Manulife Obligasi Unggulan Kelas A : 3,9 persen

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 1,32 persen
Bahana Mes Syariah Fund : 2,1 persen

Reksadana Pasar Uang

Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : -0,07 persen
Sucorinvest Money Market Fund : 0,54 persen

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,19 persen
Sucorinvest Sharia Money Market Fund : 0,57 persen

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 07 Agustus 2020 turun 0,66 persen ke level 5.143,89. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 07/08/2020 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat di level 6,9 persen pada 07 Agustus 2020.

Ditengah melemahnya IHSG, pasar obligasi negara sedang menguat sehingga reksadana pendapatan tetap juga merasakan peningkatan nilai asetnya. Reksadana pendapatan tetap memiliki portofolio mayoritas di efek surat utang.

Di marketplace reksadana Bareksa, terdapat dua reksadana pendapatan tetap yang mampu mencetak imbal hasil (return) 8,39 persen dan 6,71 persen sejak awal tahun hingga 7 Agustus 2020 (year to date). Dua reksadana itu adalah Manulife Obligasi Unggulan Kelas A dan Cipta Bond yang mayoritas portofolionya adalah obligasi negara.

Reksadana Manulife Obligasi Unggulan Kelas A mencetak return 8,39 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode Juni 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah INDOIS 8,05 persen 03/10/22, INDORI 8,25 persen 10/15/21, MEDCIJ 9,3 persen 02/20/25, SMRAIJ 9,5 persen 10/15/24, dan WSKTIJ 8,25 persen 02/23/23.

Sedangkan reksadana Cipta Bond mencetak return 6,71 persen secara year to date. Berdasarkan fund fact sheet periode Juli 2020, portofolio investasi reksadana ini adalah Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0080 (FR0080), Obligasi Negara Republik Indonesia Seri FR0082 (FR0082), dan SBSN Seri PBS012 (PBS012).

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(AM)

***

Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.