Berita / / Artikel

Samuel Aset Manajemen Catatkan Reksadana ETF Bertema ESG di Lantai Bursa

• 15 May 2020

an image
Ilustrasi Exchange Traded Funds (ETF) concept. (Shutterstock)

Reksadana ini pertama diterbitkan oleh Samuel Asset Manajemen dan ETF ke-4 yang menggunakan indeks Sri Kehati

Bareksa.com - PT Samuel Aset Manajemen (SAM) mencatatkan reksadana Exchange Traded Fund (ETF) yakni produknya Reksadana Indeks SAM ETF SRI KEHATI (SAM ETF SRI-KEHATI) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Utama SAM, Agus Basuki Yanuar mengatakan reksadana indeks SAM ETF SRI-KEHATI, merupakan ETF dengan tema ESG, yaitu produk yang memperhatikan unsur environment friendly, social responsibility, dan Good Corporate Governance (GCG).

"Denga menggunakan tema ESG, diharapkan bisa menjadi alternatif pilihan bagi investor di dalam diversifikasi investasi mereka terutama investor yang memperhatikan unsur lingkungan, dampak sosial, dan tata kelola perusahaan," kata Agus seperti dikutip investor.id, Kamis (14/5/2020).

Digunakannya indeks Sri Kehati merupakan sebagai bentuk kepedulian SAM terhadap investasi yang berbasis ESG dan berdasarkan hasil pengujian, memiliki kinerja yang baik apabila dibandingkan dengan IHSG dan LQ45. Dijelaskan, indeks Sri Kehati memiliki performance rata-rata 8,5 persen per tahun sejak diluncurkan tahun 2009 hingga sekarang, lebih tinggi dari rata-rata Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 5,4 persen per tahun di periode yang sama.

SAM ETF SRI-KEHATI ini ditawarkan kepada masyarakat dengan nilai aktiva bersih (NAB) awal Rp500 atau setara dengan Rp50 juta per satu unit kreasi. Tujuan investasi dari produk reksadana ini adalah memberikan hasil investasi yang setara dengan kinerja indeks Sri Kehati di BEI melalui investasi sesuai dengan kebijakan investasi.

Kebijakan investasi dari produk ini di antaranya minimum 80 persen dan maksimum 100 persen dari NAB pada efek bersifat ekuitas yang diperdagangkan di BEI dan terdaftar dalam indeks SRIKEHATI. Kemudian seperti dikutip medcom.id, minimum nol persen dan maksimum 20 persen dari NAB pada instrumen pasar uang dalam negeri yang mempunyai jatuh tempo tidak lebih dari satu tahun.

Investasi pada saham-saham yang terdaftar dalam indeks SRI-KEHATI tersebut akan berjumlah sekurang-kurangnya 80 persen dari keseluruhan saham yang terdaftar dalam Indeks SRI-KEHATI. Sedangkan porsi tiap-tiap saham akan ditentukan secara prorata mengikuti bobot (weighting) masing-masing saham terhadap Indeks SRI-KEHATI.

"Kami senantiasa berupaya untuk menjadikan produk ini produk yang berkinerja baik dan insyaallah secara timing setelah indeks terkoreksi dalam, peluncuran pada hari ini merupakan saat tepat bagi investor untuk memulai investasi pada produk yang baru," tukasnya.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna seperti dikutip investor.id mengatakan pencatatan perdana reksadana indeks SAM ETF yang dilakukan oleh Samuel Aset Manajemen ini menjadi ETF ke-5 yang diterbitkan tahun ini dan ke-43 yang tercatat di BEI sampai saat ini.

"Reksadana ini merupakan yang pertama diterbitkan oleh Samuel Asset Manajemen dan ETF ke-4 yang menggunakan indeks Sri Kehati," jelasnya.

Dalam pencatatan, reksadana indeks SAM ETF SRI KEHATI, SAM menunjuk PT Mandiri Sekuritas sebagai dealer partisipan dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebagai bank kustodian. Hingga sampai saat ini, Samuel Aset Manajemen telah mengelola 41 produk reksa dana dan beberapa kontrak pengelolaan aset investasi dengan investasi utama sekitar 60 persen di efek saham.

(AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Tags: