Berita / / Artikel

Ingin Muda dan Kaya Raya Seperti Tiga Pemuda Ini? Begini Caranya

• 11 Dec 2019

an image
Arini Subianto (48 tahun), Ciliandra Fangiono (43 tahun), dan Iwan Lukminto (44 tahun), tiga pemuda terkaya versi Forbes. (istimewa)

Kamu bisa jadi miliarder di usia muda jika konsisten berinvestasi

Bareksa.com - Daftar 50 orang terkaya di Indonesia kembali dirilis Forbes pekan lalu. Jangan iri, dari 50 nama yang dinobatkan sebagai orang-orang terkaya di Indonesia, terdapat 3 nama di antaranya masih tergolong berusia muda yakni masih di bawah 50 tahun.

Miliuner termuda di Indonesia adalah Ciliandra Fangiono (43 tahun). Dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia, Ciliandra menempati posisi ke-23. Forbes menyebutkan, kekayaan Ciliandra mencapai US$1,37 miliar atau setara Rp19,3 triliun (nilai tukar Rp14.000 per dolar AS).

Sumber kekayaan Ciliandra seperti dikutip Kompas.com, terbesar berasal dari bisnis perkebunan sawit. Ciliandra merupakan generasi kedua yang mewarisi perusahaan sawit dari ayahnya, Martias.

Ia juga merupakan CEO First Resources Ltd, perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Singapura. First Resources dirintis ayahnya sejak dua dekade silam, memiliki puluhan pabrik pengolahan sawit yang banyak tersebar di Sumatera dan Kalimantan.

Sebelum terjun ke perusahaan keluarga, Ciliandra sempat meniti karir di divisi perbankan investasi Merrill Lynch di Singapura. Dari sisi dunia pendidikan, Ciliandra pernah dianugerahi PriceWaterhouse Book saat masih berada di Universitas Cambridge.

Pemuda terkaya kedua di Indonesia ialah Iwan Lukminto (44 tahun). Dengan nilai kekayaan ditaksir US$585 juta atau setara Rp8,19 triliun (nilai tukar Rp14.000 per dolar AS), Iwan menempati posisi ke-50 dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia.

Disebutkan CNBCIndonesia, Iwan mewarisi perusahaan tekstil yang dibangun ayahnya, HM Lukminto yakni PT Sri Rejeki Isman (Persero) Tbk. Sritex tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten SRIL.

Sementara itu menurut Kompas.com, Sritex tidak hanya memiliki pasar di Indonesia melainkan juga memiliki pasar cukup besar di luar negeri. Misalkan saja, Sritex menjadi langganan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk memproduksi seragam militernya.

Iwan merupakan lulusan Suffolk University Amerika Serikat dan mengawali karirnya di Sritex, dimulai dari assistant director pada 1997. Kemudian pada 1999, sempat mengisi posisi vice president director sebelum kemudian menjadi CEO Sritex tahun 2006 hingga saat ini.

Selanjutnya, diposisi ketiga pemuda terkaya di Indonesia ialah Arini Subianto (48 tahun). Arini memiliki kekayaan hingga US$600 juta, setara Rp8,4 triliun (nilai tukar Rp14.000 per dolar AS) dan berada pada urutan ke-49 dari 50 orang terkaya di Indonesia.

Arini merupakan Presiden Direktur Persada Capital Investama dan disebut mewarisi kekayaan ayahnya, Benny Subianto yang meninggal pada 2017. Adapun Persada Capital memiliki 11 persen saham di Giant Adaro Energi.


Arini Subianto (Pesona.co.id)

Tribunenews menyebutkan Arini juga memiliki investasi di bidang pengolahan kayu, pengolahan karet, properti, perhotelan dan kesehatan. Ia merupakan lulusan Parsons School of Design dan mendapatkan gelar MBA di Fordham University di New York.

Bisa Kaya

Kekayaan memang bisa didapatkan dari harta warisan orang tua atau mendapatkan hibah dari orang kaya. Namun, bagi yang tidak mendapatkan warisan uang banyak juga bisa menjadi orang kaya. Kerja keras dan pantang menyerah, bisa jadi dua hal yang tidak bisa ditinggalkan jika ingin menjadi kaya.

Uang yang diperoleh dari kerja keras setiap hari, memang baik kalau sebagian di antaranya ditabung. Tapi, kalau uangnya hanya ditabung di celengan atau disimpan di rekening bank saja, belum tentu bisa bertumbuh optimal.

Nah, salah satu cara untuk bisa kaya adalah dengan menginvestasikan sebagian pendapatanmu. Syarat pertama dan utamanya, mesti konsisten biar uangmu bisa mencapai 10 digit alias Rp1 miliar bahkan lebih.  

Salah satu bentuk investasi bisa dipilih bagi investor pemula ialah reksadana. Reksadana ialah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

Reksadana juga diartikan, sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi.

Sebagaimana dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu, reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.

Reksadana memberikan imbal hasil (return) dari pertumbuhan nilai aset-aset yang ada dalam portofolionya. Imbal hasil ini potensinya lebih tinggi dibandingkan dengan deposito atau tabungan bank.

Sebaiknya, jenis reksadana yang dipilih bisa disesuaikan dengan karakter kita apakah seorang high-risk taker, medium-risk taker atau low-risk taker. Jika kita kurang berani untuk mengambil risiko rugi, bisa memilih reksadana pasar uang.

Namun, jika kita cukup berani tapi masih jaga-jaga untuk tidak terlalu rugi, bisa coba fixed income (reksadana pendapatan tetap) atau balanced (reksadana campuran). Sementara jika kita cukup berani ambil risiko, bisa berinvestasi di reksadana saham (equity).

Reksadana bisa dibeli dengan modal yang sangat terjangkau, mulai Rp100.000 dan sudah bisa meraih potensi keuntungan atau imbal hasil.

Di marketplace investasi Bareksa, top 10 reksadana campuran terbaik mencatatkan imbal hasil (return) rata-rata 14 persen per tahun dalam 10 tahun terakhir per 9 Desember 2019.

Top 10 Reksadana Campuran Return Tertinggi 10 Tahun (per 9 Desember 2019)

Sumber : Bareksa

Jadi Miliarder

Pertanyaannya, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk juga bisa jadi milirder muda jika kita hanya bisa menyisihkan Rp2 juta per bulan atau setara Rp66.666 per hari?

Mari kita gunakan Kalkulator Investasi Bareksa, dengan asumsi rata-rata return dari top 10 reksadana campuran selama 10 tahun terakhir, yakni 14 persen per tahun.

Menurut Kalkulator Investasi Bareksa, kita bisa mendapatkan lebih dari Rp2 miliar  setelah berinvestasi selama 218 bulan alias sekitar 18 tahun. Bila kita mulai saat ini dengan Rp2 juta, dan terus tambah dana (top up) rutin per bulan Rp2 juta, maka pada Februari 2038 kita bisa mendapatkan saldo 10 digit tersebut.

Hasil Kalkulator Investasi Reksadana


Sumber : Bareksa

Seperti prinsip investasi pada umumnya, semakin cepat kita mulai investasi maka akan semakin baik hasilnya. Jika saat ini kamu berusia 25 tahun, maka diusia 43 tahun atau saat seusia-nya Ciliandra Fangiono saat dinobatkan menjadi orang muda terkaya di Indonesia, kamu juga bisa jadi bagian orang kaya di Indonesia.

Semakin besar nilai nominal yang kamu investasikan, maka akan semakin besar pula potensi imbal hasil (return)nya. Namun sekali lagi, sebaiknya kamu pelajari dulu dirimu cenderung masuk kategori investor yang mana.

Sebagai informasi, reksadana campuran memiliki aset saham dan obligasi dalam portofolionya, yang memiliki risiko fluktuasi (naik-turun cepat) dalam jangka pendek, tetapi berpotensi tumbuh tinggi dalam jangka panjang. Reksadana jenis ini cocok untuk investor bertipe moderat hingga agresif dan memiliki tujuan jangka menengah hingga panjang.

Muda menjadi tua pasti. Namun untuk bisa kaya di saat usia masih muda, maka butuh kerja keras. Ayo tetap semangat dalam berinvestasi!

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Tags: