Memasuki Pertengahan November, AUM Reksadana Melandai

Bareksa • 27 Nov 2019

an image
Ilustrasi seorang investor fund manager sedang memegang pulpen sambil memeriksa kertas laporan fund fact sheet kinerja portofolio investasi reksadana saham obligasi surat berharga negara sukuk surat utang pemerintah korporasi

Hingga 15 November 2019, AUM reksadana menjadi Rp551,43 triliun turun 0,32 persen dari posisi Oktober 2019 Rp553,21 T

Bareksa.com – Memasuki pertengahan November 2019, dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksadana mengalami sedikit koreksi. Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), AUM reksadana per 15 November 2019 menjadi Rp551,43 triliun, turun tipis 0,32 persen dari posisi akhir Oktober 2019 yang sebesar Rp553,21 triliun.

Meski begitu, AUM reksadana tersebut masih bertumbuh secara year to date 9,11 persen dari posisi akhir 2018 yang sebesar Rp505,39 triliun.

Kinerja Reksadana Hingga 15 November 2019

Sumber: OJK

Secara rinci, reksadana saham turun semakin dalam mencapai 8,17 persen dari Rp153,77 triliun menjadi Rp141,2 triliun. Angka tersebut terdiri dari reksadana saham konvensional Rp143,8 triliun menjadi Rp134,12 triliun dan reksadana saham syariah dari Rp9,97 triliun menjadi Rp7,08 triliun.

Sementara, reksadana terproteksi tumbuh baik 7,69 persen dari Rp143,27 triliun menjadi Rp154 triliun. Meski begitu, secara rinci reksadana terproteksi konvensional turun tajam 6,23 persen dari Rp141,41 triliun menjadi Rp132,6 triliun. Adapun reksadana terproteksi syariah tumbuh melesat hingga 1.066,12 persen menjadi Rp21,69 triliun dari Rp1,86 triliun.

NAB Reksadana per Jenis

 

Sumber: OJK

Seperti terlihat dalam tabel, reksadana pasar uang juga tumbuh tinggi atau naik 66,09 persen dari Rp45,57 triliun menjadi Rp75,69 triliun. Terdiri dari reksadana pasar uang konvensional Rp42,79 triliun menjadi Rp66,94 triliun. Sementara reksadana pasar uang syariah naik dari Rp2,78 triliun menjadi Rp8,75 triliun.

Reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Selain itu, reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.