IHSG Anjlok 0,41 Persen hingga Kuartal III, Reksadana Saham Ini Untung Dua Digit

Bareksa • 01 Oct 2019

an image
Refleksi sejumlah karyawan melakukan donor darah dengan latar belakang pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (7/8/2109). Perdagangan IHSG ditutup menguat 84,72 poin atau 1,38 persen ke posisi 6.204,2. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/pd.

Koreksi IHSG turut memberikan sentimen negatif terhadap kinerja reksadana saham secara umum

Bareksa.com - Tak terasa pasar saham Indonesia telah memasuki bulan kesepuluh perdagangan pada tahun ini. Sembilan bulan berlalu, bursa saham domestik telah mengalami berbagai macam pasang surut yang pada akhirnya menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 0,41 persen year to date (YtD) per 30 September 2019.

Koreksi yang terjadi pada IHSG sejak awal tahun hingga akhir periode kuartal ketiga 2019, turut memberikan sentimen negatif terhadap kinerja reksadana saham secara umum yang justru mencatatkan kinerja negatif lebih dalam dibandingkan dengan IHSG.

Perbandingan NAV Indeks Reksadana Saham dan Indeks Reksadana Saham Syariah (30 Desember 2018 - 30 September 2019)


Sumber: Bareksa

Berdasarkan indeks Bareksa, reksadana saham mengalami penurunan 5,23 persen YtD, sementara itu reksadana saham syariah anjlok hingga 12,24 persen YtD.

Kinerja 4 Reksadana Saham YtD 2019 (per 30 September 2019)


Sumber: Bareksa

Namun di tengah kondisi reksadana saham secara umum yang mengalami tekanan, masih terdapat beberapa produk reksadana saham yang dijual Bareksa mampu mencetak kinerja yang sangat memuaskan. Bahkan tiga produk ini berhasil mencatatkan pertumbuhan dua digit! Berikut ulasannya:

1. Sucorinvest Sharia Equity Fund

Reksadana saham yang menjadi juara sejak awal tahun hingga akhir September 2019 ditempati oleh Sucorinvest Sharia Equity Fund dengan return 16,11 persen YtD.

Produk yang dikelola oleh PT Sucorinvest Asset Management ini, hingga Agustus 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) Rp179,3 miliar.

Kinerja NAB Sucorinvest Sharia Equity Fund (31 Desember 2018 - 30 September 2019)


Sumber: Bareksa

Sucorinvest Sharia Equity Fund bertujuan untuk mengoptimalkan tingkat keuntungan dalam jangka panjang pada saham berbasis syariah dengan melakukan investasi minimum 25 persen dari net asset value (NAV) diinvestasikan pada saham-saham berkapitalisasi kecil – menengah yang memiliki pertumbuhan bisnis yang baik.

Sucorinvest Sharia Equity Fund dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100.000. Produk yang diluncurkan sejak 8 November 2013 ini bekerja sama dengan bank kustodian PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

2. Sucorinvest Maxi Fund

Reksadana saham dengan kinerja terbaik nomor dua hingga kuartal ketiga 2019 ini ditempati oleh Sucorinvest Maxi Fund dengan return 13,47 persen YtD. Produk yang dikelola oleh PT Sucorinvest Asset Management ini, hingga Agustus 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) Rp219,31 miliar.

Kinerja NAB Sucorinvest Maxi Fund (31 Desember 2018 - 30 September 2019)


Sumber: Bareksa

Sucorinvest Maxi Fund bertujuan untuk memberikan apresiasi modal dan tingkat keuntungan yang optimal dalam jangka panjang dengan mengkapitalisasi pasar modal indonesia.

Sucorinvest Maxi Fund dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100.000. Produk yang diluncurkan sejak 1 Oktober 2014 ini bekerja sama dengan bank kustodian PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

3. TRIM Syariah Saham

Reksadana saham dengan kinerja terbaik nomor tiga hingga kuartal ketiga 2019 ini ditempati oleh TRIM Syariah Saham dengan return 10,46 persen YtD. Produk yang dikelola oleh PT Trimegah Asset Management ini, hingga Agustus 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) Rp86,6 miliar.

Kinerja NAB TRIM Syariah Saham (31 Desember 2018 - 30 September 2019)


Sumber: Bareksa

TRIM Syariah Saham bertujuan untuk mempertahankan investasi awal dan memperoleh pertumbuhan nilai investasi yang optimal dalam jangka panjang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal melalui investasi dalam efek syariah yang tercantum dalam Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK dan/atau pihak lain yang diakui oleh BAPEPAM dan LK.

TRIM Syariah Saham dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100.000. Produk yang diluncurkan sejak 27 Desember 2006 ini bekerja sama dengan bank kustodian Deutsche Bank AG.

Perlu diingat, reksadana saham memiliki risiko yang tinggi dengan potensi keuntungan yang tinggi juga dan cocok untuk investasi jangka panjang. Untuk kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

(KA01/AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.