Reksadana Hari Ini : IHSG Naik, Return Dua Reksadana Simas Ini Melesat

Bareksa • 30 Apr 2019

an image
Ilustrasi investasi reksadana saham obligasi surat utang yang digambarkan dengan tumpukan uang koin yang tumbuh menjadi tanaman pohon berdaun dan jam yang melambangkan jangka waktu.

Simas Syariah Unggulan dan Simas Saham Unggulan mencetak return positif pada perdagangan 29 April

Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir :

Reksadana Saham­­­

IHSG : -0,66 persen
Indeks Reksadana Saham : -1,68 persen
TRAM Infrastructure Plus : 1,7 persen

Indeks Reksadana Saham Syariah : -5,3 persen
Sucorinvest Sharia Equity Fund : 2,02 persen

Reksadana Campuran

Indeks Reksadana Campuran : 0,11 persen
Manulife Dana Tumbuh Berimbang  : 2,31 persen

Indeks Reksadana Campuran Syariah : 0,18 persen
Simas Syariah Berkembang : 2,77 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap : 0,02 persen
Medali Dua : 0,77 persen

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : 0,06 persen
Manulife Syariah Sukuk Indonesia : 0,65 persen

Reksadana Pasar Uang

Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,35 persen
Prospera Dana Lancar : 0,59 persen

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : 0,35 persen
Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia : 0,54 persen

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 29 April 2019 menguat 0,39 persen ke level 6.425,9. Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih Rp10 triliun. Benchmark obligasi pemerintah naik ke level 7,8 persen, pada 29 April 2019.

Seiring dengan kenaikan IHSG, di marketplace Bareksa terdapat dua reksadana saham yang mampu mencetak imbal hasil (return) positif pada perdagangan 29 April 2019, yaitu Simas Syariah Unggulan dan Simas Saham Unggulan.

Reksadana Simas Syariah Unggulan mencetak imbal hasil (return) 1,68 persen dalam sehari pada 29 April 2019. Berdasarkan fund fact sheet periode Maret 2019, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS), PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD), PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS), PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA), dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).

Sedangkan reksadana Simas Saham Unggulan mencetak imbal hasil (return) 1,05 persen dalam sehari pada 29 April 2019. Berdasarkan fund fact sheet periode Maret 2019, portofolio investasi reksadana ini adalah saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.