Reksadana Hari Ini : IHSG Melemah, Return Reksadana Campuran Ini Tetap Meroket

Bareksa • 23 Apr 2019

an image
Ilustrasi tangan investor sedang memegang pensil menulis menghitung keuntungan investasi, laba bersih, untung rugi, pendapatan penjualan, utang perusahaan dengan uang kertas rupiah di atas tumpukan laporan keuangan dan kalkulator.

Manulife Dana Tumbuh Berimbang dan HPAM Flexi Plus mencetak return 7,63 persen dan 7,36 persen secara YtD 2019.

Bareksa.com - Berikut reksadana yang diperdagangkan di marketplace Bareksa dengan return tertinggi, beserta kinerja indeks benchmark periode sebulan terakhir :

Reksadana Saham

IHSG : -2,06  persen
Indeks Reksadana Saham : -2,53  persen
Simas Saham Unggulan : 0,32 persen

Indeks Reksadana Saham Syariah : -3,09 persen
Simas Syariah Unggulan : -0,74 persen

Reksadana Campuran

Indeks Reksadana Campuran : -1,51 persen
MNC Dana Kombinasi Icon : 4,04 persen

Indeks Reksadana Campuran Syariah : -2,49 persen
CIMB-Principal Balanced Growth Syariah : -1,24 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap: -0,72 persen
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 0,92 persen

Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah : -1,15 persen
Mandiri Investa Dana Syariah : 1,97 persen

Reksadana Pasar Uang

Benchmark:
- Bunga deposito sebelum pajak dengan dana kurang dari Rp100 juta dan tenor satu bulan :
> BCA : 0,395 persen per bulan
> Bank Mandiri : 0,354 persen per bulan
> BNI : 0,354 persen per bulan
> BRI : 0,354 persen per bulan

Indeks Reksadana Pasar Uang : 0,46 persen
Lancar Victoria Merkurius : 0,51 persen

Indeks Reksadana Pasar Uang Syariah : -0,01 persen
Bahana Likuid Syariah : 0,44 persen

Ringkasan Informasi Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 16 Agustus 2018 turun 0,56 persen ke level 5.783,8.  Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih Rp761 miliar. Benchmark obligasi pemerintah tetap di level 7,9 persen, pada 16 Agustus 2018.

Di tengah pelemahan IHSG, reksadana campuran dapat dijadikan pilihan untuk menurunkan risiko investasi.

Di marketplace reksadana Bareksa, terdapat dua reksadana campuran yang mampu mencetak return 24,66 persen sejak awal tahun sampai dengan 16 Agustus 2018 (year to date/YtD). Dua reksadana tersebut adalah Archipelago Balance Fund dan Simas Satu. 

Archipelago Balance Fund yang mencetak return 24,66 persen YtD. Berdasarkan fund fact sheet periode Juli 2018, portofolio investasi reksadana ini adalah campuran saham PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Acset Indonusa Tbk (ACST), PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), serta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).

Sementara Simas Satu mampu mencetak return 13,68 persen YtD. Berdasarkan fund fact sheet periode Juli 2018, portofolio investasi reksadana ini adalah campuran saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), serta PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) dalam portofolionya.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.