Top 5 Reksadana Pasar Uang, Alternatif di Tengah Pelemahan Saham

Bareksa • 16 Mar 2018

an image
Top 5 Reksadana Pasar Uang di Bareksa

Lima besar reksa dana pasar uang telah memberikan imbal hasil hingga 26 persen dalam 3 tahun terakhir

Bareksa.com – Dalam sebulan terakhir, arah pasar cenderung menunjukkan pelemahan atau bearish baik di instrumen saham maupun obligasi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat telah melemah 4,09 persen dalam sebulan hingga penutupan perdagangan kemarin, 15 Maret 2018.

IHSG melemah hingga berada di bawah level penutupan akhir tahun lalu. Pelemahan indeks dalam sebulan terakhir lebih disebabkan seiring dengan kondisi ekonomi global yang memberikan sentimen negatif pada pasar modal Indonesia.

Pasar Melemah Bukan Berarti Berhenti Investasi

Meski pergerakan pasar saat ini cenderung menunjukkan pelemahan pasca bullish sejak 2016, bukan berarti tidak ada instrumen investasi yang bisa menjadi alternatif. Dengan kondisi itu, investor perlu mencari produk yang aman dari risiko pasar yang berfluktuasi atau high risk.

Tahukah Anda bahwa produk reksadana di Indonesia terdiri dari empat jenis yang dapat dipilih oleh investor pemula? Jenis reksadana tersebut adalah saham, campuran, pendapatan tetap, dan pasar uang. Dalam kondisi pasar berfluktuasi, reksadana pasar uang jadi rekomendasi paling sesuai karena memiliki pergerakan nilai aktiva bersih (NAB) cenderung stabil.

Grafik : Perbandingan IHSG vs Benchmark Setiap Jenis Reksadana di Bareksa

Sumber : Bareksa.com

Dengan tingkat fluktuasi risiko paling rendah dibanding jenis lainnya, reksadana pasar uang tidak hanya mampu meminimalisir risiko, tetapi juga dengan risiko yang minim setidaknya mampu memberikan imbal hasil (return) lebih tinggi dibandingkan hanya menabung di bank.

Sehingga untuk saat ini, potensi keuntungan reksadana bisa lebih tinggi daripada bunga deposito di tengah penurunan pasar saham dan obligasi.

Pada marketplace Bareksa, lima besar reksa dana pasar uang telah memberikan imbal hasil hingga 26 persen dalam 3 tahun terakhir (per 15 Maret 2015 - 15 Maret 2018).

Sumber : Bareksa.com

Berdasarkan fund fact sheet periode Februari 2018, mayoritas reksadana tersebut mengalokasikan dana pada deposito berjangka bank BUMN, swasta, BPD, hingga MTN yang jatuh tempo kurang dari satu tahun. Seperti diketahui, risiko pada deposito berjangka ini sangatlah kecil.

Sementara itu, kelima produk tersebut memiliki kemampuan menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih optimal dibanding deposito langsung di bank, sehingga reksadana pasar uang dapat menjadi alternatif investasi untuk investor pemula yang cenderung ingin aman dan belum siap menerima fluktuasi pasar keuangan yang tinggi.

Dengan tingkat risiko minim, investor pemula juga bisa merasakan manisnya profit investasi melalui produk reksa dana. Yuk Nabung Reksa Dana! (hm)

**

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.