Dirut KSEI, Uriep Budhi P : Jumlah Investor per 6 Agustus 5,89 Juta, Didominasi Milenial

Abdul Malik • 10 Aug 2021

an image
Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Uriep Budhi Prasetyo dalam Konferensi Pers Peringatan 43 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia secara online, 10 Agustus 2020.

Penyebab kenaikan signifikan jumlah investor, adanya dukungan infrastruktur teknologi informasi, dan simplikasi pembukaan rekening

Bareksa.com - Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Uriep Budhi Prasetyo, menyatakan total jumlah investor pasar modal sudah mencapai 5,89 juta investor per tanggal 6 Agustus 2021. Jumlah itu tumbuh 4 kali lipat sejak tahun 2017.

"Jumlah investor tersebut didominasi oleh investor individu lokal mencapai 99 persen, serta didominasi oleh generasi milenial dan Z sebesar 80 persen," ungkap Uriep dalam acara Peringatan 44 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia secara virtual (10/8/2021). 

Menurut Uriep, tren yang sama juga terjadi pada investor yang bertransaksi saham, yang meningkat jadi hampir 200.000 investor yang secara harian aktif bertransaksi saham. Walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19, lebih dari 59 persen investor yang bertransaksi saham secara harian, didominasi oleh ritel.

Salah satu penyebab kenaikan signifikan jumlah investor, kata Uriep, yaitu adanya dukungan infrastruktur teknologi informasi, dan simplikasi pembukaan rekening. Hal ini didukung dengan data bahwa lebih dari 60 persen investor memiliki rekening di agen penjual perusahaan teknologi finansial (fintech).

Data KSEI menyebutkan jumlah investor pasar modal secara keseluruhan per Juni 2021 mencapai 5,59 juta orang atau melesat 44,24 persen dibandingkan akhir 2020 yang sebanyak 3,88 juta investor. Dari jumlah itu, jumlah investor C-Best atau investor saham mencapai 2,51 juta per Juni 2021 atau melesat 48 persen dibandingkan Desember 2020 yang sebanyak 1,69 juta investor.

Sumber : KSEI

Kemudian jumlah investor reksadana meroket 55 persen menjadi 4,93 juta orang atau hampir menembus 5 juta investor. Lonjakan tersebut menunjukkan pandemi Covid-19 justru mengakselerasi jumlah investor reksadana seiring optimalisasi kanal digital yang dilakukan oleh para pelaku industri. Dibandingkan akhir 2018 yang sebanyak 995.510 investor, maka jumlah investor reksadana pada Juni 2021 sudah naik lebih dari 4 kali lipat.

Sejak 2019, jumlah investor reksadana telah menembus di atas 1,7 juta orag atau melesat 78 persen dibandingkan 2018. Lonjakan hingga di atas 78 persen tersebut berlanjut di 2020 jadi 3,17 juta investor reksadana.

Jika peningkatan jumlah investor reksadana ini terus berlanjut hingga akhir 2021, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat untuk berinvestasi di masa pandemi, maka jumlahnya bisa jauh di atas 5 juta investor.

Kenaikan jumlah masyarakat yang berinvestasi di reksadana utamanya karena masyarakat semakin sadar akan pentingnya menyiapkan dana darurat, terutama untuk menghadapi masa sulit seperti ketika pandemi saat ini.

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS 

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.