Berita / / Artikel

Rebalancing Bobot IDX30 dan LQ45, IHSG Anjlok Ditekan Pelemahan Dua Saham Ini

• 10 Nov 2018

an image
Ilustrasi pergerakan harga saham IHSG, reksadana, investasi, obligasi, surat utang

Harga saham HMSP tercatat anjlok 10,29 persen dan UNVR turun 4,66 persen

Bareksa.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 1,72 persen atau 102,65 poin ke level 5.874,15 pada perdagangan di akhir pekan atau Jumat (9/11/2018) setelah beberapa hari sebelumnya rally menguat.

IHSG mencatatkan pergerakan positif pada perdagangan kemarin, sekaligus merupakan penguatan selama delapan hari perdagangan beruntun. Pada perdagangan Kamis, 8 November 2018, IHSG ditutup menguat 0,62 persen dengan berakhir di level 5.976,81.

Intraday IHSG 9 November 2018


Sumber : Bareksa

Rencana Bursa Efek Indonesia mengubah perhitungan bobot indeks LQ45 dan IDX30 membuat para pelaku pasar melakukan rebalancing terhadap portfolionya sehingga menjadi pemicu pelemahan saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Harga saham HMSP tercatat anjlok 10,29 persen hari ini menjadi Rp3.400 per saham dengan nilai transaksi Rp839 miliar.

Tidak berbeda saham UNVR turun 4,66 persen ke Rp40.325 per saham dengan nilai transaksi Rp509 miliar.

Bobot kedua saham tersebut akan berkurang setelah bursa mengubah basis perhitungan menjadi rasio free float terhadap kapitalisasi pasar.

Saham-saham dengan saham free float yang besar akan memiliki bobot yang lebih besar terhadap indeks LQ45 dan IDX30.

Perbandingan Return Saham HMSP dan Indeks Setahun Terakhir

Perbandingan Return Saham UNVR dan Indeks Setahun Terakhir


Sumber : Bareksa

Berdasarkan data BEI, free float HMSP saat ini hanya 7,5 persen. Demikian pula dengan UNVR yang hanya memiliki free float 15 persen dan saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dengan free float 24,45 persen.

Bobot saham-saham ini akan berkurang setelah BEI menerapkan aturan baru dalam menghitung bobot penghuni indeks LQ45 dan IDX30.

Detail Perubahan Free Float IDX30

Sumber : Bursa Efek Indonesia

Dari daftar 30 Saham, terdapat kenaikan bobot pada 20 saham dan penurunan bobot pada 10 saham (UNVR, HMSP, GGRM, ICBP, PTBA, BRPT, JSMR, WSKT, ANTM, dan WSBP).

Tujuan dilakukannya penyesuaian ini adalah untuk memberikan gambaran riil nilai saham yang dapat diperoleh investor dengan mengecualikan nilai saham yang dimiliki pemegang saham pengendali.

Selain itu, metode ini juga dinilai akan meningkatkan efisiensi portofolio dengan berkurangnya bobot saham-saham free float rendah sehingga emiten akan lebih meningkatkan jumlah saham free float-nya.

Pertimbangan diberlakukannya hal ini karena dinilai telah menjadi common practice untuk pengitungan indeks oleh index providers dan bursa utama dunia.

(AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.

 

Tags: