Pabrik Beras Anak Usaha Disegel, Asing Jual Saham AISA Capai Rp 12,5 Miliar

Bareksa • 21 Jul 2017

an image
Seorang pekerja menata beras bulog pengadaan kuartal kedua tahun 2015 di Gudang Bulog Sub Divre Malang-Pasuruan Gadang, Malang, Jawa Timur, Selasa (19/5). Persediaan beras menjelang bulan Ramadan untuk wilayah Malang-Pasuruan dinyatakan aman hingga lima bulan ke depan dengan stok mencapai 25 ribu ton. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/ss/15

Harga saham AISA anjlok ke level Rp 1.205 dari sebelumnya Rp 1.605 per saham

Bareksa.com- Pabrik beras milik PT Indo Beras Unggul (PT IBU), anak perusahaan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) atau biasa disebut TPS Food, digerebek Satgas Pangan karena diduga memalsukan kandungan karbohidrat dalam kemasan. Hingga penutupanperdagangan sesi I hari ini harga saham AISA pun anjlok hingga 25 persen dan asing tercatat melakukan penjualan bersih (net sell) hingga Rp 12,5 miliar.

Penutupan harga saham tersebut merupakan batas maksimum penurunan perdagangan saham, sehingga mengalami penolakan otomatis (auto reject). Dari pantauan Bareksa, harga saham AISA anjlok ke level Rp 1.205 dari sebelumnya Rp 1.605 seiring tingginya antrian jual yang mencapai 350 ribu lot sementara permintaan beli 0 lot.

Grafik: Pergerakan Harga Saham AISA Secara Intraday

Sumber; Bareksa.com

Asing melakukan penjualan paling besar melalui broker CLSA Indonesia sebanyak 95 ribu lot saham pada harga rata-rata Rp 1.235 per saham senilai Rp 11,8 miliar.

Sementara penjual terbesar berikutnya adalah Mandiri Sekuritas (CC) yang mejual 44 ribu lot saham pada harga rata-rata Rp 1.260,7 per saham senilai Rp 5,5 miliar.

Dalam kasus ini Indo Beras Unggul dituduh menjual beras subsidi seharga beras premium. Menurut keterangan kepolisian, mereka diduga telah menipu masyarakat dengan mencantumkan label premium dalam kemasan.  Modus operandi yang dilakukan perusahaan itu adalah mengemas beras subsidi jenis IR64 dengan label cap Ayam Jago dan Maknyuss. Padahal beras IR64 adalah beras medium yang disubsidi pemerintah dengan harga Rp 9 ribu per kilogram. Setelah dibungkus dan dilabeli mereka menjual seharga Rp 20 ribu per kilogram.

Ketika dikonfirmasi, Sekretaris Perusahaan Tiga Pilar Sejahtera, Desilina, membenarkan bahwa Indo Beras Unggul adalah memang anak perusahaan AISA. Dia juga membenarkan ada kedatangan Tim Satgas ke pabrik anak usaha pada Kamis malam, 20 Juli 2017. "Namun untuk sekarang, kami belum bisa komen apapun agar tidak terjadi misleading," ujarnya ketika dikonfirmasi Bareksa, Jumat, 21 Juli 2017.