Berita / / Artikel

IHSG Menguat Paling Tinggi, JP Morgan Beri Rekomendasi "Overweight"

• 20 Oct 2015

an image
Refleksi karyawan melintas di layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Efek Indonesia, Jakarta - (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Indonesia lebih baik dari Malaysia yang masuk kategori "Underweight", Thailand & Filipina dengan kategori "Neutral"

Bareksa.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (Senin, 19 Oktober 2015), pada penutupan perdagangan naik paling tinggi dibanding negara di kawasan regional dan Asia lainnya.

IHSG tercatat naik sebesar 1,06 persen menjadi 4.565,84 dari sebelumnya 4.521,88, mengalahkan indeks India dan Taiwan yang masing-masing hanya naik 0,57 persen dan 0,31 persen. Bursa Jepang, China dan Singapura malah kompak mengalami pelemahan.

Bursa saham kawasan Asia hari ini dibayangi sentimen negatif dari pertumbuhan Ekonomi China kuartal III yang diumumkan tumbuh sebesar 6,9 persen, terendah sejak semester awal 2009. Namun, pertumbuhan ekonomi China kali ini mampu melampaui konsensus yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 6,7 persen pada kuartal III.

Pergerakan Indeks di Kawasan Asia Pasifik

Sumber: Bloomberg.com

IHSG yang bergerak paling kuat di Asia didorong oleh beberapa faktor di antaranya penguatan nilai tukar rupiah sebesar 0,17 persen menjadi Rp13.517,3 per dolar Amerika Serikat dan aksi beli bersih asing sebesar Rp266 miliar sampai dengan jam 15.00 wib hari ini. Investor asing sudah mulai masuk kembali ke bursa saham Indonesia sejak awal bulan ini. Sejak 30 September sampai dengan hari ini aksi beli bersih asing tercatat sebesar Rp2,56 triliun.

JP Morgan salah satu perusahaan sekuritas asing dalam riset yang diberikan kepada nasabah 19 Oktober 2015 menyematkan rekomendasi "Overweight" untuk pasar saham Indonesia. Overweight biasanya digunakan analis untuk menentukan bahwa suatu instrumen investasi diharapkan mencatatkan kinerja yang lebih baik dibanding lainnya.

Rekomendasi yang diberikan JP Morgan atas Indonesia kali ini lebih baik dibanding Malaysia yang masuk kategori "Underweight". Sementara Thailand dan Filipina dimasukan ke kategori "Neutral".

JP Morgan dalam risetnya menyebut bahwa Indonesia sukses menahan inflasi di level rendah sehingga memberi ruang yang lebih besar kepada Bank Indonesia (BI) untuk mengeluarkan kebijakan moneter. Menurut JP Morgan, dengan inflasi rendah dan stabilnya aliran modal, BI akan lebih leluasa memangkas suku bunga.

Penguatan rupiah juga menjadi salah satu faktor yang mendukung perbaikan pada bursa saham Indonesia. Menurut JP Morgan, nilai tukar merupakan faktor terdepan yang dijadikan perhatian oleh investor saat ini. Stabilitas rupiah akan sangat membantu perbaikan level IHSG.

Tabel: Peta Strategi Investasi Negara Berkembang

Keterangan : Warna hijau ada indikasi overwight, warna putih neutral dan warna merah underweight

Sumber: Riset JP Morgan

 

Tags: