Perusahaan Investasi Eropa Tambah Saham BDMN; Credit Suisse Singapore Beli CPRO

Bareksa • 04 Feb 2015

an image
Sejumlah orang mengamati layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ANTARA FOTO/Adimas Raditya).Sejumlah orang mengamati layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ANTARA FOTO/Adimas Raditya)

Franklin Templeton Investment melakukan pembelian saham Bank Danamon senilai Rp11 miliar

Bareksa.com - Franklin Templeton Investment, perusahaan investasi asal Eropa melakukan pembelian saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) senilai Rp11 miliar berdasarkan pada keterbukaan informasi BEI tanggal 3 Februari 2015.

Transaksi tersebut dilakukan dua kali, pertama sebanyak 808 ribu lembar saham BDMN pada harga Rp4.580 per saham dilakukan pada tanggal 29 Januari. Lalu pada 30 Januari, Franklin kembali membeli 1,65 juta saham pada harga Rp4.409 per saham. Kepemilikan Franklin Templeton Investment terhadap BDMN pun bertambah menjadi 6,81 persen.

Pembelian saham ditujukan untuk investasi portofolio dana (fund) Emerging Market yang dikelola Franklin Templeton Investment.

Sementara itu, pemegang saham nominee --penggunaan nama orang lain-- atas nama Credit Suisse AG Singapore melakukan pembelian bersih terhadap 2,5 juta saham PT Central Proteina Prima Tbk.(CPRO) pada tanggal 26 Januari. Namun tanggal 27 Januari kembali lagi melakukan penjualan bersih 2,5 juta saham sehinga kepemilikan terhadap saham CPRO tidak berubah --tetap 9,48 persen--. 

Selain itu juga salah satu pemegang saham terbesar PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK), Dwi Nugroho menjual 2,66 juta saham BTEK pada tanggal 26 sampai 30 Januari. Kini kepemilikan Dwi pada saham BTEK turun menjadi 10,15 persen.

Saham BDMN pada penutupan hari ini, Rabu, 4 Februari tercatat tetap berada pada harga Rp4.800. Berdasarkan data historis harga saham BDMN sempat anjlok 12,43 persen dari Rp5.025 di tanggal 26 Januari menjadi Rp4.400 di 30 Januari yang disebabkan tergerusnya laba BDMN menjadi Rp2,6 triliun pada akhir tahun 2014 atau merosot 35 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. (baca juga: Rugi Transaksi Spot, Laba Bank Danamon Tahun 2014 Tergerus 35,6% Jadi Rp2,6 T)

Sementara itu saham BTEK hari ini turun tipis 0,41 persen menjadi Rp1.215 per saham. Sedangkan harga saham CPRO merosot 3,39 persen menjadi Rp114 per saham. (np)