Harga Emas Diproyeksi Bisa Reli 20% Lagi di 2026, Investor Harus Apa?

Abdul Malik • 03 Dec 2025

an image
Ilustrasi harga emas yang diprediksi kembali reli di 2026. (Sumber: Shutterstock)

Harga emas diprediksi bisa naik hingga 20% pada 2026. Simak faktor pendorongnya dan strategi yang perlu disiapkan investor

Bareksa – Harga emas spot hari ini berada di US$4.207 per ons pada Rabu sore (3/12), menguat tipis 0,03%. Melansir Business Insider (26/11), meskipun telah melonjak sekitar 57% sepanjang 2025 (YTD), sejumlah analis Wall Street menilai reli emas belum selesai dan masih bisa berlanjut hingga 2026. 

Potensi kenaikan tambahan harga emas hingga 20%, berdasarkan proyeksi dari Bank of America, Goldman Sachs, dan Deutsche Bank dibandingkan harga pekan lalu di US$4.164 per ons.

Prediksi itu muncul karena kombinasi faktor bullish yang dinilai akan tetap kuat tahun depan yakni pembelian besar-besaran bank sentral, ekspektasi pemangkasan suku bunga global, penurunan nilai dolar, hingga meningkatnya permintaan dari investor swasta.

Prediksi Harga Emas dari Bank-Bank Besar Dunia 

1. Bank of America (BofA): Target US$5.000

Kenaikan harga ke US$5.000 setara potensi naik sekitar 19% dari level harga saat ini.

Faktor pendorong:

  • Defisit anggaran pemerintah Amerika Serikat yang membesar
  • Kebijakan ekonomi pemerintahan Donald Trump yang dinilai “tidak ortodoks”
  • Permintaan global yang masih kuat dan emas dinilai masih underinvested

2. Goldman Sachs: Target US$4.900

Proyeksi ini setara potensi naik sekitar 17%.

Alasannya:

  • Bank sentral makin agresif membeli emas sebagai diversifikasi cadangan
  • The Fed diperkirakan memangkas suku bunga 75 bps atau 0,75% tahun depan
  • Permintaan investor swasta meningkat karena kekhawatiran pelemahan dolar

3. Deutsche Bank: Target hingga US$4.950

Potensi kenaikan 18%. 

Didukung oleh:

  • Permintaan konsisten dari bank sentral
  • Aliran dana ETF emas yang stabil
  • Sinyal teknikal bahwa fase koreksi telah selesai

4. HSBC: Target hingga US$4.400

Lebih konservatif, potensi naik sekitar 5%, namun masih positif. Mereka menilai faktor geopolitik, tarif dagang, dan turbulensi pasar tetap menjadi penopang.

Apa Artinya untuk Investor Indonesia?

1. Emas Tetap Jadi Aset Lindung Nilai yang Kuat
Prediksi kenaikan 5–20% menunjukkan emas masih relevan untuk menghadapi inflasi, pelemahan mata uang, dan risiko geopolitik.

2. Potensi Cuannya Masih Terbuka di 2026
Jika skenario bank besar terwujud, investor yang masuk bertahap berpeluang mendapatkan harga rata-rata yang menarik.

3. Namun Tetap Waspadai Koreksi
Rally besar di 2025 membuat emas rentan terkoreksi jangka pendek. Momentum pembelian perlu diperhatikan.

Apa yang Sebaiknya Dilakukan Investor?

1. Mulai Akumulasi Bertahap (DCA)
Kurangi risiko membeli di harga puncak.

2. Diversifikasi Portofolio
Gabungkan emas dengan SBN, reksadana, atau saham.

3. Fokus untuk Jangka Menengah–Panjang
Prospek hingga 2026 diramal positif, cocok untuk horizon investasi >1 tahun.

4. Pilih Instrumen Emas yang Mudah dan Aman
Pertimbangkan diversifikasi di emas fisik digital di Super App Bareksa yang mudah dibeli, transparan dan bisa dijual atau dibeli kapan saja, serta diawasi oleh otoritas. 

Beli Emas di Sini

*Abdul Malik adalah Managing Editor Bareksa dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di jurnalisme pasar modal. Memegang lisensi WPPE, ia fokus pada analisis makro, riset investasi, dan edukasi keuangan, serta merupakan peraih beberapa fellowship internasional.

***

DISCLAIMER

Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, bekerja sama dengan Mitra Emas berizin.