UBS Prediksi Harga Emas US$4.700 di Awal 2026, CIBC Proyeksi Rata-rata US$4.500 Hingga 2027

Abdul Malik • 21 Oct 2025

an image
Pejalan kaki sedang berjalan di depan gedung kantor pusat UBS di Zurich, Swiss. (Shutterstock)

Simak faktor pendorong, analisis data, dan strategi investasi emas fisik digital yang bisa kamu lakukan

Bareksa - Reli emas dunia tampaknya belum berhenti. Setelah naik lebih dari 60% sepanjang 2025, para analis global kini semakin optimistis harga emas masih bisa menanjak. 

Dalam laporan terbaru UBS Global Wealth Management dan CIBC seperti dilansir Kitco News (20/10), kedua lembaga tersebut memproyeksikan harga emas akan terus naik seiring dengan tren penurunan suku bunga riil, pelemahan dolar Amerika Serikat (AS), serta ketegangan geopolitik yang makin meningkat.

Menurut Sagar Khandelwal, Strategis UBS, emas akan tetap menjadi komponen utama dalam strategi investasi global karena kondisi ekonomi yang semakin tidak stabil. “Emas sudah naik lebih dari 60% tahun ini, mengungguli semua kelas aset utama,” tulisnya dalam laporan UBS (20/10).

UBS memprediksi harga emas berpotensi mencapai US$4.700 per ons pada kuartal I 2026, seiring turunnya suku bunga riil dan meningkatnya utang pemerintah AS. Kondisi ini menekan daya tarik dolar AS dan mendorong investor beralih ke aset lindung nilai seperti emas.

Data World Gold Council (WGC) mencatat, ETF emas global mencatat arus masuk terbesar sepanjang sejarah, mencapai US$17 miliar pada September dan total US$26 miliar dalam tiga bulan terakhir. Permintaan emas global diperkirakan mencapai 4.850 ton metrik, tertinggi sejak 2011.

UBS menyarankan investor menempatkan 5-10% portofolio investasinya pada emas. Selain itu, saham tambang emas juga diperkirakan bisa naik lebih cepat dibanding harga spot emas dalam enam bulan ke depan, berkat peningkatan margin dan arus kas.

CIBC: Harga Emas Rata-rata US$4.500 per Ons Hingga 2027

Bank investasi asal Kanada, CIBC, juga memperkuat pandangan bullish tersebut. Dalam laporan kuartalannya, CIBC memperkirakan harga emas rata-rata US$4.500 per ons pada 2026–2027, naik 25–36% dari proyeksi sebelumnya.

Faktor utama pendorongnya adalah pemangkasan suku bunga lanjutan oleh The Fed, tingginya inflasi global, serta permintaan kuat dari bank sentral dan stablecoin digital.

Sebagai contoh, Tether, penerbit stablecoin terbesar dunia, dilaporkan menambah cadangan emasnya hingga 19 ton pada kuartal II 2025, naik 30% dibanding awal tahun. Langkah ini memperlihatkan semakin luasnya penggunaan emas dalam ekosistem aset digital.

CIBC juga memperingatkan pasar emas sedang berada dalam kondisi overbought, dengan potensi koreksi menuju level US$3.550–3.440 (moving average 50–100 hari). Meski demikian, tren jangka panjang dinilai tetap bullish kuat, dan setiap koreksi dianggap sebagai peluang akumulasi investasi.

Harga Emas Hari Ini (21 Oktober 2025)

Mengutip data Investing, harga emas spot dunia pagi ini berada di US$4.349 per ons, turun tipis 0,26% dari hari sebelumnya. Dalam sebulan terakhir, harga emas sudah naik 18%, dan secara tahunan melonjak 60%.

Pada Senin (20/10), harga emas rebound 2,89% dengan ditutup di US$4.360 per ons, dengan level tertinggi secara intraday sempat menembus US$4.381 per ons

Grafik: Pergerakan Harga Emas Spot Dunia Hari Ini

Sumber: Investing

Sementara harga emas dalam negeri di mata uang rupiah hari ini (21/10), berdasarkan data fitur Bareksa Emas, yakni emas fisik digital Treasury Rp2.384.940 per gram (harga diskon dari seharusnya Rp2.396.924), emas Pegadaian Rp2.433.000 per gram dan emas Indogold Rp2.364.312 per gram. Adapun emas batangan Antam Rp2.487.000 per gram atau sedikit lagi menuju Rp2,5 juta per gram. 

Harga emas dalam negeri sudah melesat antara 64% hingga 73% setahun terakhir. 

Grafik: Harga Emas Dalam Negeri Hari Ini

Sumber: fitur Bareksa Emas (21/10/2025)

Strategi Investasi: Saatnya Perkuat Aset Emas di Portofolio

Dengan tren jangka panjang yang masih positif, analis menyarankan investor untuk meningkatkan eksposur emas sebagai bagian dari strategi diversifikasi. 

Menurut UBS, alokasi 5–10% dari total aset ke emas dapat membantu menjaga nilai portofolio terhadap inflasi, risiko geopolitik, dan pelemahan mata uang.

Investor dapat memanfaatkan fitur Bareksa Emas di Super App Investasi Bareksa untuk berinvestasi mulai dari nominal kecil secara digital dan aman. Melalui platform ini, pembelian dan penjualan emas bisa dilakukan real time dengan harga kompetitif, sehingga cocok untuk investor yang ingin membangun portofolio jangka panjang secara bertahap.

Beli Emas di Sini

(AM)

***

DISCLAIMER

Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.