
Bareksa.com - Harga emas global turun tipis pada Selasa (12/8) akibat aksi ambil untung (profit taking) oleh pelaku pasar, meskipun masih bertahan di kisaran tinggi di atas level US$3.300 per ons. Penurunan ini terjadi setelah rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) bulan Juli menunjukkan kenaikan 2,7% secara tahunan, sedikit di bawah ekspektasi 2,8%. Meskipun data ini dinilai tidak terlalu panas, namun reli di bursa saham AS menekan permintaan emas sebagai aset safe haven.
Menurut laporan Kitco News (12/8), kontrak berjangka emas Desember ditutup melemah US$5,90 menjadi US$3.399,20 per ons. Sementara itu, pernyataan Presiden AS Donald Trump bahwa impor emas batangan tidak akan dikenakan tarif turut meredam gejolak pasar yang sempat terjadi pekan lalu akibat ketidakpastian kebijakan tarif.
Sebelumnya, isu tarif tersebut sempat mendorong harga emas berjangka melonjak ke rekor baru dan menciptakan selisih harga (spread) sekitar US$30 per ons dengan harga spot.
Meski saat ini terjadi koreksi, prospek jangka menengah dan panjang emas dinilai tetap bullish. Ewa Manthey, Komoditas Strategis ING, memperkirakan harga emas bisa menembus rekor tertinggi baru di atas US$3.500 per ons pada kuartal pertama 2026.
Proyeksi ini didorong oleh ekspektasi pemangkasan agresif suku bunga The Federal Reserve mulai paruh kedua 2025, yaitu tiga kali tahun ini dan dua kali awal 2026. Suku bunga yang lebih rendah biasanya menguntungkan emas karena menurunkan imbal hasil aset berbunga, sehingga logam mulia ini menjadi lebih menarik.
Selain faktor suku bunga, Manthey juga menyoroti pembelian emas oleh bank sentral yang tetap kuat, meningkatnya minat investor pada ETF berbasis emas, dan kekhawatiran atas independensi The Fed. Isu politik seperti pengunduran diri Gubernur Adriana Kugler dan potensi pergantian Ketua Jerome Powell oleh Trump menambah ketidakpastian, yang secara historis menjadi katalis positif bagi harga emas.
Data Heraeus menunjukkan permintaan emas global pada kuartal II 2025 mencapai 1.079 ton, naik 10% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, meskipun lebih rendah dari kuartal I 2025. Lonjakan permintaan terutama datang dari sektor investasi, khususnya bar dan koin, serta arus masuk ETF selama empat kuartal berturut-turut.
Investor kaya di Asia, khususnya Hong Kong, juga meningkatkan porsi investasi emas mereka lebih dari dua kali lipat dalam setahun terakhir, bahkan memanfaatkan arbitrase harga dan kerja sama dengan industri perhiasan.
Dengan kombinasi faktor teknikal yang masih bullish, dukungan fundamental dari bank sentral dan investor besar, serta potensi penurunan suku bunga AS, banyak analis melihat pelemahan harga saat ini hanya sebagai jeda sementara sebelum emas kembali ngegas ke rekor tertinggi. Bagi investor, momentum koreksi ini bisa menjadi peluang untuk akumulasi sebelum tren naik berlanjut.
Poin-Poin Penting:
- Emas terkoreksi tipis ke US$3.399/ons akibat profit taking dan reli saham AS
- Data inflasi AS Juli: 2,7% YoY, sedikit di bawah ekspektasi
- Prospek dari ING: Emas bisa tembus US$3.500/ons awal 2026
- Ekspektasi 3 kali pemangkasan suku bunga The Fed tahun ini + 2 kali awal 2026
- Pembelian emas oleh bank sentral tetap kuat, minat ETF terus naik
- Ketidakpastian politik AS berpotensi meningkatkan permintaan safe haven.
Untuk diketahui, saat ini negara-negara melalui bank sentralnya sedang ramai-ramai memborong emas guna mengantisipasi risiko ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global. Kamu juga ingin mengoleksi emas batangan? Salah satu cara mudah investasi emas adalah dengan memanfaatkan fitur Bareksa Emas yang tersedia di Bareksa.
Kamu bisa berinvestasi emas dari manapun dan kapanpun. Dalam menyediakan fitur Bareksa Emas, Bareksa bekerja sama dengan Pegadaian, Treasury, dan Indogold. Bareksa Emas sebagai alternatif pilihan investor untuk memiliki emas fisik yang bisa dibeli secara digital atau emas online.
Mitra pengelolaan emas di Bareksa Emas yaitu Treasury berlisensi sebagai pedagang emas digital dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Sementara Pegadaian dan Indogold juga memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Investasi emas secara online bukan berarti tidak ada wujudnya. Sekarang, setelah membeli emas digital di Bareksa Emas, Smart Investor juga bisa memiliki wujud fisiknya yang diantar langsung ke rumah dengan fitur Cetak Fisik.
Emas batangan yang tersedia di Bareksa Emas adalah emas murni dengan kadar 99,99%. Smart Investor dapat memilih emas Antam ataupun emas UBS untuk Tarik Fisik di Bareksa Emas. Jangan tunda lagi, terus tingkatkan investasi emas kamu dan raih potensi keuntungannya.
(AM)
***
Ingin investasi emas dan reksadana di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.