Harga Emas Hari Ini : Sentimen The Fed Buat Logam Mulia Turun, Jadi Makin Murah

Abdul Malik • 16 Mar 2022

an image
Ilustrasi investor yang berinvestasi emas batangan atau logam mulia. (Shutterstock)

The Fed dinilai akan cenderung menaikkan suku bunganya 25 basis poin pekan ini

Bareksa.com - Harga emas terus menurun menjelang pengumuman kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate. Berdasarkan data investing,com, harga emas berjangka untuk pengiriman April 2002 pada pagi ini (16/3/2022) pukul 10.48 WIB di level US$1.920 per troy ounce atau melemah 0,49 persen. 

Harga emas sebelumnya sempat menembus level di atas US$2.000 per troy ounce pekan lalu. Pelemahan harga emas seiring dengan harga minyak yang juga anjlok hingga di bawah US$100 per barel. 

“Meski begitu harga emas sedang mencoba menemukan level terendahnya dan kemudian akan mulai stabil, meskipun jika harga minyak masih melanjutkan pelemahannya,” demikian disampaikan analis market senior OANDA, Edward Moya dilansir Kitco News (15/3/2022). 

Menurut dia fokus investor saat ini utamanya adalah terkait keputusan pemimpin Bank Sentral AS (The Fed) Jerome Powell soal kenaikan Fed Funds Rate. 

Sentimen yang membayangi pasar adalah rencana kenaikan Fed Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) yang akan diumumkan Rabu waktu AS atau Kamis dini hari WIB. Pengetatan kebijakan moneter ini merupakan yang pertama kali dilakukan The Fed sejak 2018. Meski begitu pasar dinilai sudah mengantisipasi (priced in) kenaikan Fed Rate. 

Direktur Investasi Comerica Wealth Management John Lynch, menyatakan The Fed memang akan cenderung menaikkan suku bunganya 25 basis poin pekan ini serta mengumumkan pengurangan neraca (pengetatan kuantitatif) akan mulai dilakukan pertengahan tahun ini. 

Peluang Emas Menembus US$2.000 Lagi

Analis TD Securities memperkirakan harga emas akan melanjutkan pelemahan jika tensi geopolitik konflik Rusia - Ukraina mereda dan bank sentral mulai menaikkan suku bunganya. Level harga emas yang harus diperhatikan adalah peluang penurunan di level US$1.914 per troy ounce. 

“Jika menembus di bawah level US$1.914 per troy ounce, maka harga emas menjadi lebih rentan terhadap sentimen kebijakan hawkish The Fed,” ungkapnya. 

Namun jika perang di Ukraina berlanjut dan menjadi sentimen yang memberatkan pasar, maka emas bisa kembali bangkit ke level US$2.000. “Perang di Ukraina tampaknya tidak akan langsung bisa mereda, kondisi ini tentu akan mendukung harga emas,” dia menambahkan. 

Sebelumnya hasil studi Bloomberg Intelligence memprediksi harga harga emas bisa menutup tahun 2022 dengan skenario harga US$2.500 per troy ounce dan harga minyak di level US$50 per barel. Sebab  emas adalah salah satu aset yang dinilai paling diuntungkan tahun ini. Sedangkan minyak masih menghadapi pelemahan permintaan. 

“Pasar sedang menghadapi periode risk-off yang panjang. Kami melihat sangat penting buat kita untuk mengantisipasi tekanan inflasi. Emas akan jadi penerima manfaat utama, berpotensi bersama dengan obligasi tenor panjang Treasury AS dan Bitcoin," kata ahli strategi komoditas senior Bloomberg Intelligence Mike McGlone dilansir Kitco (14/3).

Emas siap untuk melewati US$2.000, potensi permainan akhir di 2022 minyak mentah US$50, emas US$2.500, resesi,” ungkap McGlone.

McGlone menyatakan emas telah diperdagangkan dalam pola yang menyempit, dan ini memiliki kebiasaan menembus ke atas. Secara historis, pada 2021, harga logam mulia di kisaran US$1.700 hingga US$1.950 per troy ounce, yang menurut dia cocok dengan pola Bollinger Band 50 pekan, atau merupakan yang tersempit sejak 2018. 

“Kami melihat kesejajaran dengan pola yang membentuk fondasi sekitar US$1.200 sekitar empat tahun lalu dan penembusan berikutnya di atas US$1.400 pada 2019 ketika The Fed mulai melakukan pelonggaran kebijakan moneternya lagi. Sekitar USS$1.800 adalah basis penguatan untuk potensi penembusan resistensi US$2.000," jelasnya.

Menurut McGlone inflasi yang tinggi, melonjaknya komoditas, sentimen risk-off di ekuitas AS semuanya mendukung sentimen positif untuk emas saat ini.

Harga Emas Pegadaian dan Indogold

Berdasarkan data harga emas di fitur Bareksa Emas, harga beli emas Pegadaian pada hari ini Rabu (16/3/2022) di level Rp922.000 per gram, atau menurun dibandingkan Selasa di level Rp929.000 per gram. Harga logam mulia tersebut terus menurun setelah pada Senin, harga beli emas Pegadaian Rp939.000 per gram. 

Sumber : Bareksa

Senada harga beli emas Indogoldpada Rabu juga menurun jadi Rp924.246 per gram dibandingkan Selasa Rp936.354 per gram. Pada Senin harga beli emas Indogold di level Rp935.345 per gram. 

Sumber : Bareksa

Terus menurunnya harga emas akibat sentimen The Fed membuat logam mulia kini semakin murah. Apalagi jika prediksi harga emas yang diperkirakan bakal menguat tahun ini hingga di level US$2.500 per troy ounce, maka penurunan harga saat ini bisa jadi peluang investasi yang menarik. 

Meski begitu, perlu dicatat, emas adalah instrumen investasi jangka panjang dan sarana lindung nilai dari inflasi. Investasi logam mulia juga ada selisih harga beli dan harga jual, sehingga investor sangat disarankan apabila berniat menjualnya, hanya ketika harga jualnya sudah lebih tinggi dari harga ketika membeli emas. 

Pengen dapat cuan dari kilaunya emas? Yuk cuss segera investasi!

Investasi Sekarang

(AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​

Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerjasama dengan Mitra Emas berizin.