Berita / / Artikel

Top Gainers dan Paling Diburu Asing, Saham UNTR Jadi Portofolio 13 Reksadana Ini

• 08 Aug 2020

an image
Kegiatan penambangan di tambang emas Martabe, Sumatera Utara yang dikelola oleh PT United Tractors Tbk (UNTR). (www.agincourtresources.com)

Lonjakan harga saham UNTR karena perseroan juga memiliki bisnis emas

Bareksa.com - Saham PT United Tractors Tbk (UNTR) pada perdagangan Kamis (6/8/2020) berhasil melonjak 10,45 persen ditutup di level Rp23.775. UNTR kemarin masuk dalam jajaran top gainers LQ45 bersama dengan saham PT Aneka Tambang Tbk  (ANTM) yang naik 11,33 persen dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 6,19 persen. UNTR juga di urutan keenam sebagai saham yang paling banyak diburu asing pada perdagangan kemarin senilai Rp20,1 miliar. Pada penutupan perdagangan Jumat (7/8/2020), UNTR lanjut naik 3,89 persen jadi Rp24.700 per saham.

Melesatnya harga saham UNTR utamanya didorong sentimen kenaikan harga emas, karena anak usaha PT Astra International Tbk tersebut memiliki bisnis logam mulia. Bahkan tambang emas perseroan dinilai sebagai penyelamat bisnis karena penjualan alat berat pemegang merek Komatsu itu anjlok tajam akibat lemahnya harga komoditas tambang dan lesunya bisnis terdampak pandemi Covid-19.

Dilansir Kontan (31/7/2020), Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya dan Emma A. Fauni dalam hasil risetnya menilai meskipun pendapatan dari penambangan emas UNTR pada kuartal kedua hanya tumbuh 6,8 persen secara kuartalan, namun laba bisnis pertambangan emas sebelum pajak penghasilan melonjak 67 persen secara kuartalan menjadi Rp1 triliun, sebagian besar didorong oleh kenaikan harga emas meskipun volume penjualan emas turun 4,3 persen secara kuartalan.

Sekitar 70 persen dari volume penjualan emas UNTR telah dilindung nilai (hedging). Karena itu, UNTR akan menikmati reli harga emas dari sebagian emas yang dijual tanpa hedging, yakni 30 persen dari volume penjualan.

UNTR memiliki bisnis tambang emas melalui cucu usahanya PT Agincourt Resources sebagai pengelola tambang emas Martabe, Sumatera Utara, yang diakuisisi pada 2018 lalu senilai Rp17 triliun. Agincourt Resources merupakan anak usaha dari PT Danusa Tambang Nusantara (DTN) yang 60 persen sahamnya dimiliki UNTR, sementara 40 persen sisanya dimiliki oleh PT Pamapersada Nusantara (Pama), yang juga merupakan anak usaha UNTR.

Menurut keterangan di laman resmi perseroan, kandungan emas yang ada di Martabe dapat digolongkan sebagai deposit emas yang cukup tinggi. Tak hanya emas, di sana juga ditemukan perak dan tembaga. Serta terdapat enam deposit mineral emas yang telah terdefinisikan. Pada akhir 2017, tambang emas Martabe telah memproduksi 8,8 juta ons emas dan 72 juta ons perak.

Selain itu, areal ini juga memiliki cadangan bijih emas yang terus meningkat, yaitu dari 3,2 juta ons menjadi 4,7 juta ons emas di tahun yang sama. Penambangan emas di areal ini dilakukan secara terbuka, yaitu berada di daerah perbukitan atau punggung bukit yang disinyalir memiliki kandungan emas.

Meroketnya harga emas di pasar internasional yang naik lebih dari 36 persen sepanjang 2020 telah mendongkrak harga saham emiten yang memiliki bisnis logam mulia ini. Pada perdagangan Jumat (7/8/2020) pukul 6.57 WIB, harga emas di pasar spot naik 0,35 persen 7,18 poin menjadi 2.070,72 per troy ounce, yang menjadi rekor tertinggi baru harga emas global.

Seiring lonjakan harga emas, harga saham UNTR juga terus meroket. Dalam 3 bulan terakhir (per 6 Agustus 2020), harga saham UNTR naik lebih dari 50 persen. Adapun secara year to date, harga saham UNTR naik 10,45 persen dan sebulan terakhir melesat 37,23 persen.


Sumber : Bareksa

Seiring melonjaknya harga saham UNTR, bagaimana kinerja produk-produk reksadana yang memiliki portofolio saham ini?

Reksadana dengan Portofolio UNTR

Berdasarkan daftar reksadana yang tersedia di Bareksa, terdapat 13 produk reksadana yang dalam portofolionya memiliki saham UNTR menurut fund fact sheet Juni 2020. Yakni :

1. Avrist Equity - Amar Syariah
2. Bahana Icon Syariah
3. Batavia Dana Saham Syariah
4. Reksa Dana Capital Optimal Equity
5. Cipta Syariah Equity
6. Manulife Syariah Sektoral Amanah Kelas A
7. MNC Dana Kombinasi Icon
8. MNC Dana Syariah Ekuitas
9. RHB SRI KEHATI Index Fund
10. Setiabudi Dana Campuran
11. Simas Saham Bertumbuh
12. Simas Syariah Berkembang
13. TRIM Syariah Saham
 

Dalam 3 bulan terakhir (per 6 Agustus 2020), ke-13 reksadana tersebut membukukan imbal hasil positif semua antara 9,62 persen hingga 18,11 persen. Kenaikan imbal hasil tertinggi dibukukan Simas Saham Bertumbuh dengan return 18,11 persen. Kemudian imbal hasil tertinggi kedua hingga kelima yakni RHB SRI KEHATI Index Fund dengan imbal hasil 17,69 persen, Reksa Dana Capital Optimal Equity (17,13 persen), Bahana Icon Syariah (15,33 persen) dan Manulife Syariah Sektoral Amanah Kelas A (14,92 persen). 


Sumber : Bareksa

Dalam jangka sebulan terakhir (per 6 Agustus 2020), 13 reksadana tersebut membukukan imbal hasil antara 3,3 persen hingga 5,63 persen. Keuntungan tertinggi sebulan terakhir dibukukan Bahana Icon Syariah dengan imbalan 5,63 persen, kemudian diikuti TRIM Syariah Saham (5,13 persen), MNC Dana Kombinasi Icon (4,93 persen), RHB SRI KEHATI Index Fund (4,83 persen) dan Manulife Syariah Sektoral Amanah Kelas A (4,69 persen) dalam posisi top 5 return tertinggi.


Sumber : Bareksa

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

***

Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Tags: