Harga Emas Antam Terus Capai Rekor, Naik 21 Persen Dua Bulan

Bareksa • 07 Aug 2020

an image
Karyawan menunjukkan emas batangan logam mulia Antam di Butik Emas, Jakarta, Selasa (3/3/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Investasi emas logam mulia jangka panjang bisa memberikan keuntungan lebih tinggi

Bareksa.com - Harga emas terus menerus mencatat rekor, seiring dengan banyaknya permintaan terhadap logam mulia ini di tengah ketidakpastian akibat pandemi virus corona Covid-19 secara global.

Harga emas logam mulia produksi PT Antam Tbk pada 7 Agustus 2020 pukul 9:00 WIB tercatat Rp1.063.000 per gram. Harga logam mulia Antam hari ini naik Rp11.000 dibandingkan dengan harga emas kemarin.

Grafik Pergerakan Harga Emas 10 Tahun

Sumber: Logammulia.com

Kalau dilihat dalam jangka lebih panjang, sepanjang tahun berjalan, harga emas Antam sudah naik 38,2 persen atau naik hampir setara Rp300 ribu. Dalam dua bulan terakhir saja, peningkatan emas sudah 21,6 persen atau naik Rp189 ribu.

Peningkatan harga emas dalam negeri ini seiring dengan naiknya harga logam mulia di pasar global. Mengutip Reuters, harga emas spot mencapai level tertinggi sepanjang masa di US$ 2.069,21 per troy ons pada Kamis (6 Agustus 2020).

Investasi Emas Jangka Panjang

Logam mulia belakangan ini memang menjadi incaran investor, sebab emas dianggap aset investasi aman yang nilainya cenderung naik di kondisi ekonomi yang tidak pasti. Maka, emas juga sering disebut sebagai investasi aman (safe haven).

Bila melihat tren jangka panjang, harga emas dalam rupiah selalu meningkat. Dalam dua tahun terakhir, harga logam mulia ini sudah naik 158 persen.

Secara nilai, kita bisa membayangkan lebih nyata peningkatan ini. Dalam dua minggu terakhir kita menyaksikan harga beli emas naik Rp81 ribu. Dalam dua tahun terakhir, harga emas naik Rp409 ribu dan dalam 10 tahun sudah naik Rp651 ribu.

Logam mulia juga bisa dijadikan investasi rutin. Misalnya kita rutin menabung emas sebesar 1 gram saja setiap bulan, dalam 2 tahun kita bisa mengumpulkan 25 gram emas. Adapun kepingan emas Antam sebesar 25 gram sekarang nilainya sudah Rp25,29 juta.

Kalau kita menabung emas secara rutin 1 gram per bulan selama 10 tahun, kini kita bisa mengumpulkan 121 gram emas. Angka tersebut setara dengan Rp128,62 juta.

Sumber: Bareksa.com

Wah, nilai investasi emas Rp128,62 juta dengan cara investasi rutin tersebut cukup besar untuk menjadi dana darurat atau dana cadangan pada masa seperti ini. Kita bisa saja meneruskan investasi emas atau bisa menjualnya dengan cepat bila memang memerlukan uang tunai. Kalau kita hanya sekadar menabung dalam bentuk uang tunai di celengan atau di bank saja, belum tentu hasilnya  sebesar itu.

Mau punya emas batangan tapi takut repot membeli dan menyimpannya? Jika tidak ingin repot membeli emas batangan atau logam mulia, kita bisa memanfaatkan fitur jual beli emas secara online BareksaEmas, yang bisa diakses melalui aplikasi Bareksa. Tersedia untuk ponsel (handset) berbasis iOS dan Android.

Fitur emas online di Bareksa Emas adalah logam mulia emas dengan wujud fisik yang diproduksi oleh Antam dan UBS dengan kadar kemurnian 99,99 persen. Bahkan, wujud fisik emas ini bisa diambil atau ditarik dengan ukuran minimal 0,5 gram.

Tertarik berinvestasi emas online di Bareksa Emas? Segera buka fitur Bareksa Emas di aplikasi Bareksa sekarang juga, mumpung ada promo Upgrade Your Asset, beli emas online bisa dapat emas hingga Rp500.000.

***

Ingin berinvestasi yang aman dan diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.