Berita / / Artikel

Dana Kelolaan Reksadana Pasar Uang Melaju 18,7 Persen pada Juli, Ini MI Juaranya

• 13 Aug 2020

an image
Ilustrasi investasi reksadana saham obligasi surat utang negara menguntungkan yang digambarkan dengan tumpukan koin dan sejumlah figur orang mainan seperti investor pebisnis pengusaha

Peningkatan dana kelolaan ini seiring dengan bertambahnya unit penyertaan reksadana pasar uang

Bareksa.com - Industri reksadana nasional mulai menunjukkan perbaikan setelah tertekan akibat dampak pandemi Covid-19. Hal ini tercermin dari total nilai aktiva bersih (NAB) atau dana kelolaan industri reksadana yang kembali bangkit di mayoritas kelas aset, terutama di jenis reksadana pasar uang.

Berdasarkan laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report July 2020 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada Juli 2020 total nilai aktiva bersih (NAB) reksadana naik 4 persen jadi Rp503,3 triliun secara bulanan dibandingkan Juni yang senilai Rp482,5 triliun.

Sebagai informasi, data NAB dari OJK ini hanya mencatat reksadana yang ditawarkan kepada publik, sehingga tidak termasuk reksadana penyertaan terbatas, kontrak pengelolaan dana, discretionary fund, DIRE dan KIK-EBA.

Mayoritas jenis reksadana mengalami peningkatan NAB selama Juli 2020 didukung oleh kinerja pasar saham, dengan peningkatan tertinggi dicatat oleh reksadana pasar uang yang naik 18,72 persen sebulan. Per akhir Juli 2020, dana kelolaan reksadana pasar uang mencapai Rp75,91 triliun.

Bila dilihat sepanjang tahun berjalan (year to date/YTD) hingga Juli 2020, dana kelolaan reksadana pasar uang naik 9,56 persen. Kinerja positif AUM reksadana pasar uang ini membantu mengurangi penurunan industri reksadana secara umum menjadi tinggal minus 7,18 persen year to date.

Peningkatan dana kelolaan ini seiring dengan bertambahnya unit penyertaan reksadana pasar uang, yang mencapai 57,05 miliar unit per akhir Juli 2020. Angka ini merupakan pertumbuhan 23 persen dalam sebulan terakhir, dan 8,17 persen secara year to date.

Adapun jumlah produk reksadana pasar uang bertambah 23 produk secara year to date, atau naik 7,3 persen menjadi 245 produk per akhir Juli 2020.

Grafik Pertumbuhan Dana Kelolaan dan Unit Penyertaan Reksadana Pasar Uang

Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report July 2020

Semua dalam  daftar 10 manajer investasi dengan dana kelolaan reksadana pasar uang terbesar mengalami peningkatan AUM. Kesepuluh MI ini menguasai total 85 persen dana kelolaan reksadana pasar uang dalam industri.

Posisi pertama ditempati oleh Mandiri Manajemen Investasi dengan nilai dana kelolaan Rp13,54 triliun per Juli 2020, naik 19 persen secara bulanan.

Di posisi kedua, Manulife Aset Manajemen Indonesia dengan kelolaan Rp7,9 triliun, yang berhasil naik 46 persen secara bulanan. Terpaut tidak terlalu jauh di posisi ketiga ada Eastpring dengan dana kelolaan Rp7,4 triliun yang naik 17 persen bulanan.

Kemudian, ada Bahana TCW Investment Management, Sucor Asset Management, Batavia Prosperindo Aset Manajemen, BNI Asset Management, Danareksa Investment Management, Trimegah Asset Management, dan Syailendra Capital. Nilai dana kelolaan reksadana pasar uang, pangsa pasar (market share) dan pertumbuhan dana kelolaan pasar uang secara bulanan mereka terlihat dalam tabel berikut ini.

Tabel Manajer Investasi AUM Reksadana Pasar Uang Terbesar Juli 2020

Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report July 2020

Menariknya, dari top 10 manajer investasi dengan kelolaan terbesar ini, pertumbuhan bulanan terbesar dialami oleh Trimegah Asset Management yang berada di posisi 9. Dana kelolaan reksadana pasar uang Trimegah AM naik 96 persen secara bulanan menjadi Rp2,21 triliun per Juli.

Reksadana ialah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Adapun reksadana pasar uang mayoritas portofolionya ditempatkan dalam instrumen pasar uang seperti deposito dan efek surat utang jatuh tempo kurang dari setahun. Reksadana pasar uang memiliki risiko rendah sehingga cocok untuk pemula atau investor dengan tipe konservatif dan tujuan keuangan jangka pendek.

Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report July 2020. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi marketing@bareksa.com (cc: data@bareksa.com).

***

Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

 

Tags: