Apa Bedanya Investasi Sukuk Ritel SR012 dan Deposito Syariah?

Bareksa • 06 Mar 2020

an image
Ilustrasi investor syariah yang digambarkan dengan pria orang arab berjenggot memakai turban sedang bingung memikirkan investasi halal haram

SR012 adalah Surat Berharga Syariah Negara yang merupakan bukti penyertaan terhadap aset negara

Bareksa.com - Sebagian besar masyarakat sudah sangat akrab dengan deposito atau tabungan bank untuk menyimpan uang dalam jangka pendek. Kini, pemerintah sudah menyediakan instrumen investasi yang nyaris bebas risiko bagi masyarakat dan berbasis syariah, yakni Sukuk Ritel.

Sukuk adalah penyertaan terhadap aset negara yang disewakan kepada pemerintah dan bukan surat utang. Bila kita membeli sukuk, artinya kita membeli aset negara. Aset ini kemudian akan kita sewakan kembali kepada pemerintah hingga saat jatuh tempo, atau masa berlakunya habis.

Pada sukuk, keuntungan atau imbal hasil yang diberikan adalah berupa uang sewa (ujrah) dengan persentase tertentu sesuai dengan prinsip syariah Islam yang tidak mengandung unsur riba. Imbal hasil sukuk ini juga akan dibayarkan secara rutin tiap bulan dan nilai pokok modal kita akan dibayarkan pada saat jatuh tempo yakni setelah tiga tahun.

Mulai 24 Februari 2020, masyarakat sudah bisa melakukan pemesanan Sukuk Ritel seri terbaru, yakni SR012. Pemesanan bisa dimulai dari modal hanya Rp1 juta (1 unit) hingga Rp3 miliar (3.000 unit) per individu selama masa penawaran hingga 18 Maret 2020.

Dalam penawaran ini, pemerintah memberikan tingkat kupon atau imbalan tetap (fixed coupon) SR012 sebesar 6,3 persen per tahun, serta dapat diperdagangkan di Pasar Sekunder dengan mekanisme transaksi di Bursa Efek dan Transaksi di luar Bursa Efek (over the counter). SR012 memiliki tenor atau tanggal jatuh tempo selama tiga tahun yakni pada 10 Maret 2023.

Sama-sama berisiko rendah, apa perbedaan Sukuk Ritel dan Deposito Syariah? Berikut ulasannya.

1. Penetapan Imbal Hasil

Kupon atau imbal hasil SR012 ditetapkan sebesar 6,30 persen per tahun dengan sistem tetap (fixed coupon).

Hal ini berbeda dengan imbal hasil pada deposito syariah yang bisa naik dan turun sesuai dengan tingkat suku bunga acuan.

2. Pajak lebih rendah

Keuntungan SR012 dikenakan pajak sebesar 15 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan pajak imbal hasil deposito syariah yang sebesar 20 persen per tahun. Maka, berinvestasi di SR012 tentu lebih optimal.

Bila kita bandingkan imbal hasil SR012 lebih tinggi dibandingkan dengan deposito perbankan yang hanya 5,56 persen per tahun berdasarkan rata-rata imbalan deposito perbankan per 4 Maret 2020 (menurut data Pusat Informasi Pasar Uang Bank Indonesia).

Setelah dipotong pajak, imbalan bersih SR012 sebesar 5,36 persen per tahun, lebih tinggi dibandingkan rata-rata imbal hasil bersih deposito perbankan yang hanya 4,45 persen per tahun.

3. Bisa Diperdagangkan

Bila kita memiliki deposito berjangka, kita tidak bisa mencairkannya sebelum jatuh tempo. Kecuali, kita bersedia dikenakan pinalti oleh bank, sehingga akhirnya keuntungan yang kita terima pun semakin kecil.

Sementara itu, SR012 bisa dijual jika investor membutuhkan dana karena bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Syaratnya, SR012 bisa dijual setelah tiga kali pembayaran kupon, yakni mulai 11 Juni 2020.

Karena dapat diperdagangkan di Pasar Sekunder, investor berpotensi mendapatkan capital gain jika menjualnya di atas harga par.

4. Dijamin 100 persen

Tabungan atau deposito dijamin oleh Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) sebesar maksimal Rp2 miliar. Sementara itu, SR012 dijamin 100 persen oleh pemerintah baik pokoknya maupun pembayaran bunganya.

Artinya, jaminan pemerintah bisa mencapai Rp3 miliar, sesuai batas kepemilikan maksimal di SR012. Jadi, investasi di SR012 bebas risiko gagal bayar, alias tidak bisa rugi.

5. Modal terjangkau

Menaruh uang di deposito bank ada nilai minimalnya. Misalnya di salah satu bank besar, nilai minimal saldo deposito sebesar Rp10 juta. Angka saldo minimal itu sangat jauh dibandingkan dengan modal investasi di SR012 yang bisa dimulai dengan Rp1 juta (1 unit) saja.

Tabel Perbandingan Sukuk Ritel dan Deposito Syariah

Sumber: Bareksa.com

Selain keuntungan bagi investor, SR012 ini sangat bermanfaat bagi negara karena membantu membiayai APBN. Jadi, bila kita membeli SR012, kita bisa berinvestasi sekaligus membantu negara. Ayo pesan sekarang!

***

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

Pemerintah telah resmi membuka masa penawaran Sukuk Ritel seri SR012 mulai 24 Februari 2020 hingga 18 Maret 2020. SR012 bisa dipesan selama masa penawaran secara online di Bareksa.

Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.

Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN.

Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.

Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.

PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

(KA01/hm)