Berita / / Artikel

ORI016 Bisa Dijual Sebelum Jatuh Tempo, Apa Itu Pasar Sekunder?

• 01 Oct 2019

an image
Ilustrasi investor wanita sedang duduk di depan laptop melamun berpikir bingung untuk memilih produk investasi reksadana, saham, obligasi yang cocok.

ORI memiliki jangka waktu tiga tahun tetapi bisa dijual sebelum jatuh tempo di pasar sekunder

Bareksa.com - Setelah sebelumnya Bareksa sudah menawarkan Surat Berharga Negara (SBN) jenis Savings Bond Ritel (SBR) dan Sukuk Tabungan (ST), Bareksa kini juga ikut menjualkan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI016.

ORI adalah instrumen surat utang yang 100 persen dijamin oleh negara. ORI memiliki jangka waktu tiga tahun tetapi bisa dijual sebelum jatuh tempo dan diperdagangkan di pasar sekunder (tradable).

Apa itu pasar sekunder?

Sebelum memahami pasar sekunder, kita perlu memahami apa pengertian penawaran perdana. Ketika ORI016 pertama kali ditawarkan oleh pemerintah selama periode 2-24 Oktober 2019, masa itu disebut dengan penawaran umum perdana.

Sebagai analogi, kita ibaratkan ORI ini seperti mobil yang baru keluar dari pabrikan. Ketika kita memesan pertama kali, kita mendapatkannya langsung dari diler resmi. Dalam ORI, diler resmi ini adalah mitra distribusi seperti Bareksa.

Kemudian, setelah masyarakat selesai memesan ORI016 dalam masa penawaran, mereka menjadi investor perdana. Para investor perdana bisa menjual ORI016 setelah mendapat kupon perdana melalui mitra distribusi, yaitu Bareksa. Lalu, pasar sekunder pun dimulai.

ORI ini ibaratnya mobil langka yang hanya dibuat (diterbitkan) pada masa penawaran saja. Kalau ada pembeli yang tidak kebagian mobil langka ini, mereka bisa membelinya di pasar mobil bekas, atau pasar sekunder (secondary market).

Jadi, pasar sekunder adalah pasar keuangan yang digunakan untuk memperdagangkan instrumen efek yang telah diterbitkan dalam penawaran umum perdana.

Potensi Capital Gain

Kalau kita menjual ORI di pasar sekunder, tentu kita ingin ada keuntungan. Sebab, sebetulnya ORI ini memiliki keuntungan berupa kupon tetap yang dibayarkan per bulan. Hitungan kasarnya, kita harus mendapatkan setidaknya tiga kali kupon per tahun karena ORI ini memiliki jangka waktu tiga tahun.

Misal, kita membeli ORI seharga Rp1 juta. Kemudian, ditetapkan kupon fixed sebesar 10 persen per tahun (belum pajak). Maka, seharusnya kita mendapatkan Rp300.000 kupon kotor selama masa investasi tiga tahun.

Lalu, pajak kupon ditetapkan sebesar 15 persen. Maka, asumsi kupon bersih selama tiga tahun adalah sebesar Rp255.000. Namun, karena kita tidak ingin menyimpannya, kita bisa menjual di pasar sekunder dengan selisih yang lebih tinggi daripada modal kita.

Misal, kita bisa menjual ORI sebesar Rp1,2 juta saja karena kita ingin keuntungan di muka. Nah selisih harga penjualan dibandingkan modal sebesar Rp200.000 ini yang disebut dengan capital gain.

Sebagai catatan, perhitungan kupon dalam artikel ini hanya gambaran saja karena kupon belum diumumkan oleh pemerintah. Selain itu, harga di pasar masih bisa berubah, bergantung pada permintaan dan penawaran (supply-demand).

***

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN di seri berikutnya? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.

Bagi yang sudah pernah membeli SBR atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN seri berikutnya.

Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.

Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.

PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

Tags: