Berita Hari Ini : Penerimaan Negara Lampaui Target, SMCB Raih Pinjaman €40 Juta

Bareksa • 02 Jan 2019

an image
Menteri Keuangan Sri Mulyani bersiap-siap melakukan wawancara khusus dengan sejumlah wartawan di area penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Selasa (9/10). ANTARA FOTO/ICom/Am IMF-WBG/Zabur Karuru

BMRI distribusikan 1,7 juta kartu debit berlogo GPN, PTBA bidik distribusi 60 juta ton, harga emas menguat

Bareksa.com - Berikut adalah intisari perkembangan penting di isu ekonomi, pasar modal, dan aksi korporasi yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Rabu, 2 Januari 2018 :

Penerimaan Negara 2018

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan tahun ini penerimaan negara telah melampaui target yang ditetapkan dalam APBN 2018 yang sebesar Rp1.894,7 triliun. Kinerja positif ini diikuti oleh belanja negara yang mencapai 97 persen dari target dan deficit/primary balance di bawah 2persen, terendah sejak tahun 2012.

Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi capaian dan kinerja jajarannya di 2018. Menurut dia, capaian ini sangat membanggakan mengingat tahun ini dipenuhi gejolak perekonomian global yang sangat dinamis.

“Saya berterima kasih bahwa kita semua telah berhasil menyelesaikan tahun 2018. Yang saya dengar tadi baik dari Papua sampai Sumatera untuk peneriman pajak mungkin masih di bawah 100 persen. Namun bea cukai dan PNBP rata-rata di atas 100 persen. Ini telah berkontribusi untuk pertama kalinya di tahun 2018, APBN kita total penerimaan negara mungkin akan mencapai di atas 100 persen. Jadi ini adalah sesuatu yang sangat baik. Ini merupakan suatu milestone,” kata Sri Mulyani seperti dilansir Kontan.co.id, Senin (31/12).

Direktur Jenderal Perbendaharaan Marwanto menyatakan pendapatan negara untuk tahun 2018 sudah mencapai 100,1 persen. Ini mengacu pada hasil perhitungan pada Senin (31/12), jam 7 pagi.

“Pendapatan negara sudah 100,1 persen. Itu (data) jam 07.00 pagi. Mudah-mudahan meningkat,” ujarnya.

PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB)

SMCB  memperoleh pinjaman €40 juta dari pemegang saham mayoritas, yakni Holdervin BV. Rencananya, pinjaman yang diperoleh dari perusahaan asal Belanda itu akan digunakan untuk keperluan operasional perusahaan.

Melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (31/12) Holcim Indonesia menyatakan pinjaman yang setara dengan Rp664 miliar ini merupakan transaksi afiliasi karena pemberi pinjaman berstatus sebagai pemegang saham mayoritas. Penarikan maksimal dilakukan 90 hari sejak penandatanganan perjanjian pinjaman.

PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

Emiten pertambangan PTBA terus memperbesar kapasitas angkutan batu bara dengan mengembangkan empat jalur kereta api. Pada 2022, perseroan membidik total kapasitas distribusi mencapai 60 juta ton.

Fuad Iskandar Zulkarnain Fachroeddin, Direktur Pengembangan Usaha Bukit Asam, menuturkan perseroan sedang mengembangkan empat jalur kereta api dari tambang di Tanjung Enim, Sumatra Selatan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas distribusi batu bara dari 25 juta ton menjadi 60 juta ton pada 2022.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

BMRI telah mendistribusikan 1,7 juta kartu debit berlogo gerbang pembayaran nasional (GPN) hingga November 2018. Di sisi lain, Senior Vice President Consumer Deposit Group Bank Mandiri Muhammad Gumilang menyatakan jumlah kartu GPN yang sudah dicetak perusahannya sudah mencapai 2,5 juta hingga November 2018.

"Saat ini kami fokus untuk mencapai target 30 persen kartu debit chip yang terdiri dari kartu GPN dan prinsipal Luar Negeri. Meski begitu nilai transaksi per bulan melalui GPN sudah mencapai Rp6 triliun, karena seluruh transaksi domestik sudah hampir 99 persen melalui jaringan GPN," ujar  Gumilang.

Harga Emas

Emas menutup tahun dengan penguatan harga, dengan permintaan pada aset lindung nilai yang menguat di tengah volatilitas perdagangan ekuitas global yang meningkatkan kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan perekonomian global sertal government shutdown di AS.

Harga emas bertahan di posisi tertinggi selama enam bulan setelah melampaui posisi US$1.280 per troy ounce dan mencatatkan kenaikan bulanan tertinggi dalam dua tahun terakhir. Reli harga pada Desember berhasil menghapus penurunan harga tahunan, kerugian setahun penuh pertama sejak 2015.

Emas berhasil terdongkrak pada kuartal terakhir tahun ini karena pelemahan ekuitas global dan kekhawatiran investor yang terus menguat akan perlambatan pertumbuhan ekonomi tahun 2019.

PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID)

Emiten kontraktor tambang DOID mendapatkan fleksibilitas untuk mendapatkan pinjaman 25 persen dari total aset yang disesuaikan dari sebelumnya hanya 7,5 persen.

Dalam keterbukaan informasi pada 31 Desember 2018, Direktur Keuangan Delta Dunia Makmur Eddy Porwanto menyebutkan, pada 28 Desember 2018, anak perusahaan DOID, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) mengajukan permohonan persetujuan (consent solicitation) kepada pemegang surat utang sejumlah US$350 juta.

Suku bunga tetap 7,75 persen yang jatuh tempo pada 2022. Penandatanganan dilakukan antara BUMA dengan The Bank of New York Mellon sebagai trustee.

(AM)