LSIP Lakukan Efisiensi Hadapi Anjloknya Harga CPO, Ini Target Harga Sahamnya

Bareksa • 26 Nov 2018

an image
Petani menurunkan Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit dari perahunya di Desa Kuala Tripa, Kecamatan Tripa Makmur, Nagan Raya, Aceh, Kamis (19/10). Petani mengaku, sejak sepekan terakhir harga TBS kelapa sawit tingkat petani mulai membaik dari Rp 1.000 perkilogram menjadi Rp 1.350 per kilogram. (ANTARA FOTO/Syifa Yulinnnas)

Jumat lalu harga saham PT PP London SumatraTbk (LSIP) ditutup menguat 4,67 persen berakhir di level Rp1.120 per saham

Bareksa.com - Pada perdagangan Jumat, 23 November 2018, harga saham PT PP London SumatraTbk (LSIP) ditutup menguat 4,67 persen berakhir di level Rp1.120 per saham.

Saham LSIP bergerak cukup atraktif pada perdagangan akhir pekan lalu ditransaksikan sebanyak 2.909 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp31,84 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham LSIP pada perdagangan Jumat antara lain Macquarie Sekuritas (RX) dengan nilai pembelian Rp5,45 miliar, kemudian Mirae Asset Sekuritas (YP) Rp3,79 miliar, dan Mandiri Sekuritas (CC) Rp3,73 miliar.

Nilai pembelian ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap transaksi saham LSIP secara keseluruhan yaitu 17,12 persen, 11,9 persen, dan 11,71 persen.

Strategi LSIP Hadapi Penurunan Harga CPO

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) yang sempat melorot ke level terendah sejak 2015, membuat emiten CPO seperti PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) pasang strategi untuk mengantisipasi dampak negatif terhadap kinerja perusahaan. Salah satu langkah yang diambil perusahaan yakni jalur efisiensi untuk mengamankan kondisi keuangan.

Presiden Direktur PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) Benny Tjoeng mengatakan LSIP tengah menghitung seberapa besar dampak penurunan harga CPO terhadap kinerja perusahaan.

Di samping itu, manajemen LSIP mengatakan akan tetap fokus untuk meningkatkan produktifitas kebun dan melakukan efisiensi sebisa mungkin.

Sementara itu, pencapaian produksi CPO LSIP hingga September 2018 meningkat 12 persen dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama 2017.

Terkait rencana target produksi 2019, LSIP masih dalam proses penghitungan. Untuk akhir tahun ini, LSIP menargetkan produksi bisa tumbuh 5-10 persen.

Analisis Teknikal Saham LSIP


Sumber: Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham LSIP pada perdagangan Jumat membentuk bullish candle dengan body yang cukup besar dan disertai short upper shadow.

Kondisi tersebut menggambarkan saham ini bergerak positif dalam rentang yang cukup lebar, hingga berakhir dua tick di bawah level tertingginya

Volume perdagangan saham LSIP terlihat mengalami lonjakan signifikan dibandingkan hari sebelumnya menandakan adanya akumulasi beli serta peningkatan antusiasme dari para pelaku pasar.

Dilihat dari trennya, dalam jangka pendek saham LSIP terlihat sedang berusaha membangun momentum positifnya dalam jangka pendek setelah sempat terkonsolidasi.

Selain itu, indikator relative strength index (RSI) saham LSIP terpantau mulai bergerak naik, mengindikasikan sinyal kenaikan cukup kuat dengan target terdekat berada di level Rp1.280 per saham.

(AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.