Dikabarkan Suntik GOJEK Rp4 Triliun, Saham TLKM Lompat 4,8 Persen ke Rp4.100

Bareksa • 16 Nov 2018

an image
Pengemudi Gojek sedang membawa penumpang langganannya

Investor asing juga tercatat melakukan akumulasi beli saham TLKM senilai Rp171,3 miliar

Bareksa.com – Harga saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) pada perdagangan pagi ini kembali melesat. Harga saham perseroan mulai bergerak ke level harga Rp 4.100 per saham.

Hingga pukul 11.17 WIB, harga saham TLKM naik 4,85 persen ke level harga Rp 4.100 per saham.

Investor asing juga tercatat melakukan akumulasi beli saham TLKM senilai Rp171,3 miliar hingga jeda sesi I perdagangan akhir pekan.

Pergerakan Intraday TLKM

Sumber : Bareksa.com

Telkom Dikabarkan akan Suntik GoJek Rp4 Triliun

Perusahaan telekomunikasi pelat merah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dikabarkan tengah melangsungkan diskusi untuk menyerap sebagian saham pada PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau GOJEK Indonesia dengan menyuntik dana hingga Rp4 triliun.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Bloomberg dari Straits Times, emiten telekomunikasi terbesar Tanar Air tersebut berminat menjadi pemegang saham minoritas pada perusahaan penyedia layanan on-demand berbasis aplikasi tersebut guna mendorong ekspansi.

GoJek dikabarkan akan terus melebarkan sayapnya di negara-negara Asia Tenggara, dimulai dengan Vietnam dan Thailand. Saat ini, perusahaan yang didirikan Nadiem Makarim tersebut tengah melirik Filipina dan Singapura untuk melebarkan sayap.

Sebagai catatan, sejumlah raksasa global sebelumnya telah menyuntikkan dana untuk GOJEK seperti Google, Temasek, Tencent Holdings, KKR, dan Warburg Pincus.

Di Tanah Air, awal tahun ini GoJek mendapat kucuran dana Rp2 triliun dari Grup Astra, disusul aksi serupa oleh Grup Djarum.

(AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut