Targetkan Pertumbuhan Kredit Infrastruktur Dua Digit, Ini Prospek Saham BMRI

Bareksa • 10 Oct 2018

an image
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo (tengah) berbincang dengan Komisaris Utama Hartadi A Sarwono (kiri) dan Wakil Direktur Utama Sulaiman Arief Arianto dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (21/3). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Hingga Juni 2018, Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan Rp165 triliun ke sektor infrastruktur

Bareksa.com - Harga saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) pada perdagangan Selasa, 9 Oktober 2018 ditutup melonjak 2,41 persen dan berakhir di level Rp6.350 per saham. Saham BMRI ditransaksikan sebanyak 3.519 kali dengan nilai transaksi Rp127,64 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham BMRI pada perdagangan kemarin antara lain JP Morgan Sekuritas (BK) dengan nilai pembelian Rp24,03 miliar, kemudian CLSA Sekuritas (KZ) Rp18,13 miliar, dan Merrill Lycnh Sekuritas (ML) Rp15,58 miliar.

Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi saham BMRI secara keseluruhan yaitu 18,83 persen, 14,2 persen, dan 12,21 persen.

Targetkan Pertumbuhan Kredit Infrastruktur Dua Digit

Bank Mandiri menargetkan kredit infrastruktur bisa tumbuh dua digit sampai akhir tahun. Hal tersebut seiring dengan banyaknya kredit sindikasi dan infrastruktur yang dieksekusi pada semester II 2018.

Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri mencatat hingga Juni 2018, Bank Mandiri telah menyalurkan Rp165 triliun ke sektor infrastruktur.

“Nilai ini naik 24 persen dibanding periode yang sama tahun lalu,” kata Rohan dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/10).

Pada semester II 2018, emiten perbankan pelat merah tersebut telah melakukan beberapa pembiayaan sindikasi untuk proyek infrastruktur. Beberapa proyek infrastruktur tersebut antara lain pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara dan ketenagalistrikan.

Bank Mandiri memperkirakan pembiayaan proyek-proyek tersebut akan dapat ditandatangani pada semester II ini agar bisa meningkatkan konektivitas dan efisiensi dalam transportasi barang dan penumpang.

Dengan mempertimbangkan pertumbuhan kredit di semester I 2018 dan pipeline baru di semester II 2018, Bank Mandiri optimistis pertumbuhan kredit infrastruktur di 2018 akan tumbuh dua digit dibandingkan tahun 2017.

Analisis Teknikal Saham BMRI


Sumber : Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham BMRI pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan short upper shadow yang menggambarkan saham ini bergerak positif hingga ditutup satu tick di bawah level tertingginya.

Di sisi lain, volume terlihat mengalami penurunan menandakan belum adanya aksi pembelian besar yang melatarbelakangi kenaikan saham BMRI.

Namun, investor asing tampak mengoleksi saham ini dengan membukukan net buy pada perdagangan kemarin senilai Rp47,11 miliar, atau yang terbesar kedua dibandingkan seluruh saham lain.

Apabila diperhatikan, posisi saham BMRI saat ini masih berada di sekitar area support-nya di level Rp6.200 yang menandakan risiko penurunan yang relatif terbatas.

Selain itu, indikator relative strength index (RSI) terlihat mulai berbalik arah naik mengindikasikan sinyal kenaikan yang mulai terbuka dengan target terdekat di resisten pada level Rp6.950 per saham.

(AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.