Harga Minyak Dunia Terus Meroket, Bagaimana Nasib Rupiah?

Bareksa • 09 Oct 2018

an image
Pemandangan tempat kilang tangki penampungan minyak di Tanjung Sekong, Banten, Rabu (23/3). ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

Harga minyak jenis Brent per 7 Oktober jenis WTI telah mencapai US$84 per barel

Bareksa.com - Pada perdagangan kemarin 8 Oktober 2018, harga minyak jenis Brent memerah hingga 1,27 poin atau turun 1,51 persen menjadi US$82,89 per barel dari penutupan perdagangan hari sebelumnya dan mencatatkan kenaikan harga hingga 23,96 persen sepanjang 2018 berjalan.

Harga minyak jenis Brent per 7 Oktober telah mencapai US$84 per barel, sedangkan harga minyak jenis WTI juga naik menjadi US$74,33 per barel. Meski begitu, para analis pasar minyak memperkirakan kenaikan harga minyak akan berlanjut sebagai akibat sanksi ekonomi baru AS atas Iran yang akan menghukum pihak yang membeli minyak Iran mulai bulan depan.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan penerapan kembali sanksi terkait nuklir kepada Iran pada Senin (6/8/2018). Melalui pernyataan di situs resmi Gedung Putih, Trump menargetkan sanksi pada sektor energi Iran, termasuk transaksi terkait minyak, lembaga keuangan asing dengan Bank Sentral Iran, akan berlaku efektif pada 5 November 2018.

Trump mengklaim beberapa negara bahkan telah mengindikasikan akan mengurangi atau mengakhiri impor minyak mentah dari Iran. Dia menegaskan, rezim pemerintahan Iran hanya memiliki tiga pilihan, yaitu mengubah perilaku mengancam, mendestabilisasi dan mengintegrasikannya dengan ekonomi global, atau terus menghadapi isolasi ekonomi.

Iran merupakan produsen minyak terbesar ke tiga di dunia setelah Arab Saudi dan Rusia. Amerika Serikat telah memberi tahu negara lain agar menghentikan impor minyak dari Iran mulai November mendatang atau akan mendapat hukuman di sektor finansial.

Historikal Harga Minyak Brent dan WTI (US$ per Barrel)

Sumber : Investing.com diolah Bareksa

Kenaikan harga minyak mentah berdampak langsung terhadap Indonesia yang mengimpor minyak mentah dan Bahan Bakar Minyak (BBM) sekitar 775 ribu barel sehari.

Semakin tinggi angka impor, maka semakin besar dampaknya terhadap pelemahan kurs rupiah akibat adanya permintaan dolar AS di dalam negeri secara tidak langsung.

Karena permintaan terhadap BBM diperkirakan tidak menurun mengingat tidak terjadi penyesuaian harga BBM yang diatur pemerintah, maka defisit perdagangan berpotensi akan meningkat sehingga turut menekan nilai tukar rupiah yang saat ini berada di atas Rp15.000 per dolar AS.

Perbedaan Minyak Jenis Brent dan WTI

Keduanya termasuk minyak mentah ringan yang terutama digunakan untuk membuat bahan bakar. Kualitas Brent crude oil yang berasal dari sumur di laut utara Eropa dianggap lebih baik daripada WTI (West Texas Intermediate).

Selain itu biaya produksi Brent lebih mahal sehingga harganya juga lebih mahal dari WTI. Namun demikian yang dijadikan acuan harga minyak global adalah WTI.

(AM)