Bareksa.com - Harga saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) pada perdagangan Rabu, 15 Agustus 2018, ditutup melonjak 6,95 persen dengan berakhir di level Rp2.920 per saham. Saham EXCL ditransaksikan sebanyak 3.696 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp60,99 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham EXCL pada perdagangan kemarin antara lain Morgan Stanley Sekuritas (MS) dengan nilai pembelian Rp8,88 miliar, kemudian UBS Sekuritas (AK) Rp6,45 miliar, dan Citigroup Sekuritas (CG) Rp4,27 miliar.
Ketiga broker tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi EXCL secara keseluruhan yaitu 14,56 persen, 10,58 persen, dan 7 persen.
Realisasikan Belanja Modal Rp3,2 Triliun
XL Axiata berencana menambah menara base transceiver station (BTS) tahun ini mencapai 30.000 unit. Hingga tengah tahun 2018, perusahaan telah membangun sekitar 25.000 BTS.
Rahmadi Mulyohartono, Group Headof Commercial GTM XL Axiata, mengatakan ada kemungkinan realisasi BTS hingga akhir tahun 2018 melebih target. “Permintaan di luar daerah tinggi,” katanya, Senin (13/8) seperti dilansir dari Kontan.
Tapi, jelas Rahmadi permintaan tersebut tidak mengubah belanja modal perusahaan tahun ini. Menurutnya XL Axiata tetap bakal mengeluarkan senilai Rp 7 triliun untuk belanja modal tahun ini.
General Manager Corporate Communciation XL Axiata Tri Wahyuningsih mengungkapkan jumlah belanja modal yang sudah terkapitalisasi Rp3,2 triliun dengan jumlah yang sudah dibayarkan sebesar Rp2 triliun.
Terakhir, XL Axiata telah membangun BTS 4G di daerah Gunung Sintoli, Nias. Infrastruktur BTS itu juga sudah mendukung jaringan 4.5 G. Tetapi saat ini belum diaktifkan karena pengguna 4.5G di Nias masih sangat sedikit.
Secara fundamental EXCL mencatatkan kinerja negatif pada semester I 2018 dengan mencatatkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp81,74 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, perusahaan berhasil mencatat laba Rp143,11 miliar.
Kerugian tersebut terutama disebabkan oleh EBIT yang lebih rendah sebagai akibat dari meningkatnya biaya depresiasi dan amortisasi. Dari segi pendapatan, XL Axiata juga mengalami pertumbuhan tipis 1 persen dari Rp10,93 triliun pada semester I 2017, menjadi Rp11,04 triliun pada semester I 2018.
Adapun pendapatan layanan data mengalami kenaikan 19 persen dari Rp5,81 triliun menjadi Rp6,98 triliun. Sementara pendapatan non data anjlok 30 persen dari Rp3,9 triliun menjadi Rp2,7 triliun.
Analisis Teknikal Saham EXCL
Sumber : Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham EXCL pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan long lower shadow yang menggambarkan saham ini bergerak positif karena mampu berbalik arah setelah sempat turun cukup dalam hingga akhirnya mampu menguat hingga berakhir pada level tertingginya.
Apabila dilihat dari trennya, saham EXCL masih berada dalam uptrend jangka menengahnya yang ditandai dengan posisi MA 60 yang masih terjaga. Selain itu, indikator relative strength index (RSI) juga terpantau berbalik arah dan masih di sekitar area netral mengindikasikan momentum kenaikan yang mulai terbuka.
(AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.