Fundamental dan Teknikal Saham POLY : Waspada, Saham Ini Mulai Dekati Jenuh Beli

Bareksa • 08 May 2018

an image
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/3). Perdagangan IHSG ditutup melemah 0,69 persen atau 43,38 poin ke level 6.210,7. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Saham POLY pada perdagangan Senin, 7 Mei 2018 ditutup meroket 34,53 persen atau menyentuh batas auto reject

Bareksa.com - Harga Saham PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) pada perdagangan Senin, 7 Mei 2018 ditutup meroket 34,53 persen atau menyentuh batas auto reject dengan berakhir di level Rp187 per saham. Saham POLY ditransaksikan sebanyak 6.554 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp25,22 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, tiga anggota bursa yang paling banyak melakukan pembelian terhadap saham POLY antara lain Mirae Asset Sekuritas (YP) dengan nilai pembelian Rp6,31 miliar, kemudian Indo Premier Sekuritas (PD) Rp3,36 miliar, dan BNI Sekuritas (NI) Rp1,91 miliar.

Ketiga anggota bursa tersebut masing-masing berkontribusi terhadap nilai transaksi secara keseluruhan yakni 25,02 persen, 13,32 persen, dan 7,57 persen.

Analisis Fundamental

Secara fundamental, emiten yang bergerak dalam bidang manufaktur dan pemasaran polyster ini mencatatkan kinerja positif pada kuartal I 2018. POLY berhasil meraup pendapatan US$118,83 juta di tiga bulan pertama tahun 2018. Perolehan tersebut tercatat tumbuh 18,49 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya US$100,29 juta.

Sepanjang periode Januari hingga Maret 2018, emiten manufaktur serat buatan dan sintetik filamen tersebut berhasil membukukan laba tahun berjalan US$3,04 juta. Padahal, pada kuartal I tahun lalu Asia Pacific Fibers masih mencatat kerugian US$6,33 juta.

Di sisi lain, total aset POLY per Maret 2018 naik tipis menjadi US$235,61 juta dari posisi 31 Desember 2017 yang sebesar US$231,56 juta.

Pada kuartal I 2018, POLY mencatat total liabilitas US$1,17 miliar. Asia Pacific Fibers memiliki utang terjamin US$950,6 juta. Utang yang lama ini masih dalam tahap restrukturisasi. Porsi terbesar adalah utang obligasi dengan total nilai US$682,53 juta.

Emiten ini memiliki defisiensi modal US$940,20 juta. Defisiensi modal ini berasal dari akumulasi defisit laba yang tidak ditentukan penggunaannya sebesar US$2,2 miliar

Analisis Teknikal

Sumber : Bareksa

Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle saham POLY pada perdagangan kemarin membentuk white marubozu dengan body sangat besar yang menandakan adanya kenaikan signifikan pada saham ini bahkan hingga menyentuh batas auto reject.

Secara volume perdagangan terlihat mengalami lonjakan menandakan adanya peningkatan aksi beli yang signifikan pada saham ini. Adapun pergerakan saham POLY sebelumnya terlihat terkoreksi dalam tiga hari terakhir pasca kenaikan signifikan pada akhir April lalu.

Selain itu, indikator relative strength index (RSI) juga terpantau kembali bergerak naik namun mulai mendekati area jenuh beli mengindikasikan adanya sinyal kenaikan dengan target terdekat di resisten pada level Rp204. (AM)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.