Berita / / Artikel

Perang Bunga KPR Murah Dimulai, Apa Penyebabnya?

• 07 Mar 2018

an image
Pekerja merampungkan pekerjaan perumahan untuk kalangan menengah di Kelurahan Palupi, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (11/2). Pemerintah memangkas anggaran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari Rp 9,7 triliun menjadi Rp 3,1 triliun di 2018. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Pertumbuhan kredit bulan Januari secara umum hanya 7 persen

Bareksa.com - Perang suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) bank tengah marak terjadi belakangan ini. Tak tanggung-tanggung, beberapa bank besar berani memberikan promo bunga KPR single digit. Sebut saja PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Keduanya berani pasang promo bunga KPR hingga di bawah 10 persen.

Melihat fenomena itu, Analis Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara, mengatakan yang mendorong bank mulai perang suku bunga KPR murah salah satunya terkait pertumbuhan kredit yang masih rendah di awal tahun.

"Karena pertumbuhan kredit bulan Januari kemarin secara umum hanya 7 persen. Jadi bank akan lebih agresif tawarkan bunga promo," jelas Bhima, Selasa, 6 Maret 2018.

Kendati demikian lanjutnya kejar-kejaran bunga KPR murah ini ada bagusnya untuk mendorong penjualan properti. Pada 2017 lalu, kata Bhima, merupakan titik balik penjualan sektor properti. Sehingga pasar properti di 2018 diprediksi semakin membaik.

"Di sisi lain ada konsumsi yang meningkat di tahun politik, dan kemudian ada kenaikan pendapatan dari komoditas ekspor," pungkasnya.

Namun dengan adanya kompetisi bunga rendah akan jadi pekerjaan rumah tambahan bagi bank. Sebab bank harus mengkaji struktur biaya, termasuk cara untuk menurunkan biaya dana. 

Bhima mengatakan pertumbuhan DPK bank saat ini masih cukup tinggi. Sementara beban bunga yang dibayar ke deposan trennya diprediksi akan naik terus.

"Gap pendanaan dan simpanan ini harus hati-hati. Promo bunga KPR dikhawatirkan akan jadi bom waktu ketika cost of fund dana simpanan makin bengkak," Tutup Bhima.

Genjot Bisnis KPR

Sekedar informasi, Bank Mandiri terus berupaya menggenjot bisnis KPR di tengah persaingan perbankan nasional dalam penyaluran kreditnya. Tak tanggung-tanggung, promo yang dibuat Bank Mandiri cukup berani dengan memberikan suku bunga spesial 5,55 persen.

Di mana promo suku bunga KPR spesial Bank Mandiri 5,55 persen fixed 2 tahun pertama dan 6,55 persen fixed 3 tahun selanjutnya. Selain itu, untuk memeriahkan promo tersebut, Bank Mandiri juga telah bekerja sama dengan 18 developer rekanan unggulan untuk memberikan benefit lebih kepada nasabah.

Tidak hanya suku bunga mulai dari 3,55 persen fixed 2 tahun pertama dan 6,55 persen fixed 3 tahun selanjutnya, namun juga ada juga diskon biaya menarik lainya, hadiah langsung, serta berbagai benefit lainnya.

Benefit lain yang ditawarkan oleh Bank Mandiri adalah same day approval, yaitu proses approval KPR cepat hanya dalam satu hari khusus untuk nasabah existing Bank Mandiri serta nasabah yang membeli properti di developer rekanan unggulan Bank Mandiri, dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank.

Tidak mau kalah dengan Bank Mandiri, dalam rangka hari ulang tahun ke-61, BCA menawarkan program bunga KPR spesial fix & cap 5,61 persen eff.pa. fix 2 tahun pertama dan 6,61 persen eff.pa. maksimal 3 tahun berikutnya.

BCA mengklaim suku bunga yang ditawarkan merupakan paling rendah yang pernah dikeluarkan oleh KPR BCA. Sehingga, tahun 2018 merupakan tahun yang tepat untuk mewujudkan rumah impian nasabahnya. (K20/AM)

Tags: