Saka Energi Raih Kontrak Migas dari Kementerian ESDM, Saham PGAS Naik 10 Persen

Bareksa • 31 Jan 2018

an image
FSRU PGN Lampung menerima Kargo LNG kedua dari Kilang LNG Tangguh, di Pantai Labuan Maringgai, Lampung, Minggu (24/4). ANTARA FOTO/HO/Kurnia/pd/16

Kontribusi PT Saka Energi Indonesia terhadap pendapatan PGAS pada kuartal III 2017 sebesar 14,6 persen

Bareksa.com -  Harga saham PT Perusahaan gas Negara Tbk (PGAS) tiba-tiba meroket di sesi 2 pada perdagangan hari ini, Rabu, 31 Januari 2018. Harga saham PGAS ditutup menguat 9,6 persen menjadi Rp2.610 per saham.

Hal ini terjadi seiring pengumuman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait Pemenang Lelang Tahap I 2017 Blok Migas Konvensional Skema Gross Split, Era Baru Industri Hulu Migas, di mana PT Saka Energi Indonesia yang 100 persen sahamnya dimiliki oleh PGAS per September 2017 juga mendapat jatah atas kontrak tersebut. (Baca : BUMN Tambang dan Migas Semakin Agresif Tahun Ini)

Dari keseluruhan investasi komitmen pasti yang digelontorlan oleh Kementerian ESDM dengan total US$23,5 juta, sebesar 9 persennya atau US$2,1 juta merupakan jatah dari PT Saka Energi Indonesia. (Lihat :15 Institusi Asing Ini Pegang Saham PGAS Hingga Akhir 2016, Sudah Cuan?)

Pergerakan Intraday Saham PGAS

Sumber : Bareksa.com

Kontribusi PT Saka Energi Indonesia terhadap pendapatan PGAS pada kuartal III 2017 mencapai 14,6 persen atau US$316,5 juta dari keseluruhan pendapatan PGAS yakni US$2,16 miliar. (Baca : Obligasi Global Oversubsribed 8 Kali, Saham MEDC Sudah Melonjak 48,88 Persen YoY)

Dengan keseluruhan transaksi di saham PGAS mencapai Rp644 miliar, broker Mirae Asset (YP) menjadi broker pembeli sekaligus penjual terbesar (netting). Adapun kontribusi broker YP terhadap transaksi PGAS mencapai 12 persen. (AM) (Lihat : Skema Inbreng PGN-Pertagas dalam Holding BUMN Lebih Menguntungkan Investor)