MNC Sekuritas Raih Mandat Tiga IPO Tahun Depan

Bareksa • 27 Nov 2017

an image
Kiri Ke kanan, Direktur Investment Banking MNC Securities, Dadang Suryanto, Direktur Utama MNC Securities, Susy Meilina, Direktur IT & Online Trading MNC Securities, Fifi Virgantria, dan Direktur Keuangan & Operasional MNC Securities, Heru Handayanto melakukan konfrensi pers di BEI, Jumat, 5 Agustus 2016.

Dari tiga perusahaan tersebut, satu perusahaan memiliki aset lebih dari Rp1 triliun

Bareksa.com – PT MNC Sekuritas, unit usaha MNC Group, telah mendapatkan mandat menangani penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham tahun depan. Perseroan memiliki tiga perusahaan dalam pipeline yang akan melangsungkan IPO saham pada 2018.

Direktur Utama MNC Sekuritas, Susy Meilina, mengungkapkan perseroan hingga saat ini sudah mendapatkan mandat dari dua perusahaan yang bakal IPO saham. Sementara, MNC Sekuritas sedang berkomunikasi secara intensif dengan satu perusahaan yang berminat IPO pada 2018.

“Jadi, seharusnya kita menangani tiga IPO tahun depan,” ujarnya di Jakarta, Senin, 27 November 2017.

Menurut Susy, dari tiga perusahaan tersebut, satu perusahaan memiliki aset lebih dari Rp1 triliun. Dia belum bersedia mengungkapakan nama dan sektor perusahaan yang bakal IPO tersebut. (Baca : MNC Dana Ekuitas dan 4 Produk Reksa Dana Ini Cetak Profit Tertinggi Sepekan)

Di samping menangani IPO saham, MNC Sekuritas sedang dalam penjajakan menjadi penjamin emisi (underwriter) penerbitan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) dan obligasi. Setidaknya, ada satu bank pembangunan daerah (BPD) yang bakal menerbitkan surat utang tahun depan yang ditangani perseroan.

Dia mengatakan, Bank Kaltim berencana menerbitkan obligasi sekitar Rp500 miliar tahun depan. Namun, Susy berharap emisi surat utang Bank Kaltim dapat lebih besar lagi. “Kita memberikan advice kepada BPD supaya menggalang dana untuk utilisasi belanja modal mereka,” terang dia.

Sementara itu, Susy menilai kondisi pasar modal tahun depan kurang lebih akan sama dengan tahun ini. Perseroan memproyeksikan nilai transaksi harian MNC Sekuritas pada 2018 hanya naik tipis dari nilai transaksi harian tahun ini yang sekitar Rp300 miliar. (Lihat : Kurangi Kepemilkan Saham MNCN, BMTR Telah Kantongi Rp672,7 Miliar)

Dia melihat bahwa biasanya satu tahun sebelum pemilihan umum (Pemilu) kondisi pasar cenderung slow down. Sedangkan indeks harga saham gabungan (IHSG) juga belum bisa menembus level 6.100.

Di sisi lain, pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan hingga 5,4 persen. Namun sejumlah kalangan memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indoneisa 2018 hanya bisa 5,1 persen.

“Jadi kurang lebih tahun depan kondisinya hampir sama dengn 2017,” tuturnya. (Baca : BMTR Menguat 6,14 Persen, Ini Analisa Teknikal Saham Global Mediacom)

Tingkatkan Investor Aktif

Saat ini MNC Sekuritas memiliki 27.000 investor, di mana sebanyak 200 investor di antaranya merupakan investor institusi. Meskipun investor ritel perseroan sangat banyak, tetapi dari jumlah tersebut tidak banyak investor aktif.

Kondisi tersebut membuat MNC Sekuritas berambisi meningkatkan jumlah investor aktifnya tahun depan. Salah satu program perseroan untuk meningkatkan jumalh investor aktif adalah dengan melakukan program Gemar Menabung Saham Indonesia (Gemesin).

Melalui program tersebut, investor dapat secara rutin membeli saham setiap bulan. Program itu memungkinkan investor untuk melakukan autodebet setiap bulan untuk membeli saham yang direkomendasikan MNC Sekuritas, tergantung dengan nilai autodebetnya. (Lihat : Ekspansi di ASEAN, MNC Sekuritas Bidik Pasar Modal Syariah di Malaysia)

“Sekarang belum banyak investor aktif, syarat menjadi investor aktif adalah melakukan transaksi setiap bulan,” katanya.

Susy melanjutkan investor akan mendapatkan rekomendasi saham untuk dibeli bergantung dengan nilai autodebetnya setiap bulan. Rekomendasi saham untuk autodebet sebesar Rp100 ribu dan di atas Rp500 ribu akan berbeda. (AM)