
Bareksa.com- Dalam tiga tahun terakhir pendapatan perusahaan batu bara milik Grup Bakrie, PT Bumi Resourches Mineral Tbk (BUMI) turun tajam karena tidak lagi memperoleh penghasilan dari penjualan batu bara melainkan hanya mengandalkan pendapatan dari management fee.
Hingga kuartal I 2017 pendapatan BUMI hanya sebesar Rp 132 miliar anjlok 98,6 persen jika dibandingkan periode kuartal I 2014 yang masih mengantongi Rp 9,5 triliun.
Menurut catatan laporan keuangan perusahaan, sejak kuartal I 2015 hingga kuartal I 2017, pendapatan perusahaan hanya ditopang dari management fee yang berasal dari anak usaha BUMI sendiri.
Pada kuartal I 2017, BUMI mengantongi pendapatan management fee untuk memasarkan batubara, sebesar Rp132 miliar yang berasal dari PT Kalltim Prima Coal (KPC).
Adapun pada kuartal I 2016 BUMI mengantongi pendapatan atas jasa memasarkan batu bara sebesar Rp 86 miliar berasal dari management fee KPC dan PT Arutmin Indonesia (AI).
Sedangkan pada periode kuartal I 2015 masih ada penjualan batu bara ke pihak dalam negeri sebesar Rp 5,8 miliar sementara sisanya Rp 133 miliar disumbang dari jasa memasarkan batu bara sebesar Rp 86 miliar berasal dari management fee KPC dan AI.
Nilai pendapatan tiga tahun terakhir jauh lebih rendah jika dibandingkan periode kuartal I 2014 yang masih mengantongi pendapatan sebesar Rp 9,5 triliun dengan porsi pendapatan dari penjual batu bara secara ekspor senilai Rp 6,43 triliun, pendapatan dari penjualan dalam negeri sebesar Rp 3,07 triliun dan jasa sebesar Rp 54 miliar.
Grafik: Pendapatan BUMI Kuartal I 2014-2017
Sumber: Bareksa.com