
Bareksa.com – Saham PT Samindo Resources Tbk (MYOH) hari ini bergerak melemah seiring berakhirnya tanggal pencatatan pemegang saham yang berhak mendapat dividen (ex date). Meskipun demikian, saham pertambangan ini masih berpotensi memberikan keuntungan bagi yang masih memegang sahamnya, termasuk salah satu produk reksa dana yang dijual di Marketplace Bareksa.
Hingga pukul 10.30 WIB hari ini,18 Mei 2017, saham MYOH bergerak turun 6,87 persen ke level Rp745 per lembar. Hal ini terjadi setelah masa pencatatan pemegang saham yang berhak dapat dividen (cum date) pada kemarin, 17 Mei 2017. Seperti diputuskan dalam rapat umum pemegang saham, perseroan membagikan dividen tunai senilai US$0,00771 atau setara dengan Rp102,54 per lembar dengan asumsi kurs Rp13.300.
Mengacu pada laporan keuangan tahun 2016, emiten yang pendapatannya bersumber dari jasa pemindahan tanah dan pengambilan batu bara ini membukukan laba per saham senilai US$0,0096. Dengan dividen US$0,00771 per saham, maka rasio dividen terhadap laba (dividend payout ratio) sebesar 80,2 persen.
Pembagian dividen ini tentu menjadi buah manis bagi para investornya. Akan tetapi, banyak dari mereka langsung melepas saham ini segera setelah tercatat sebagai pemegang saham yang berhak menerima dividen. Akibatnya, harga saham MYOH hari ini pun terpaksa longsor.
Adapun rasio nilai dividen terhadap harga sahamnya pun terbilang cukup tinggi, yang disebut dengan dividend yield. Rasio ini dihitung dengan membandingkan besaran dividen per saham dengan harga saham pada saat cum date, atau tanggal pencatatan nama pemegang saham yang berhak. Kemarin, saat cum date, harga saham MYOH ditutup di Rp800, sehingga dividend yield mencapai 12,8 persen.
Sebagai catatan, semakin tinggi dividend yield, semakin bagus mengingat semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang didapat oleh investor relatif terhadap modal untuk membeli sahamnya. Kompensasinya, banyak investor yang langsung melepas saham ini begitu sudah mendapatkan hak dividennya, sehingga harga saham MYOH turun saat ex date.
Peluang Untung Reksa Dana
Meskipun harga saham MYOH sudah melemah 6,87 persen, saham ini masih memberikan keuntungan bagi para pemegang sahamnya hingga saat ini. Pasalnya, dividend yield MYOH sebesar 12,8 persen, alias lebih besar dibandingkan penurunan tersebut. Adapun sepanjang tahun ini (year to date/YTD), saham MYOH sudah mencatatkan peningkatan 26,98 persen.
Oleh sebab itu, pihak yang sejak kemarin masih menahan saham MYOH hingga harga saat ini Rp745 bisa diprediksi telah mengantongi profit sekitar 5,93 persen. Keuntungan tersebut didapat dari pembagian dividen tunai sifatnya pasti, meskipun harga sahamnya sudah turun.
Saham MYOH ini merupakan salah satu aset saham yang dipegang oleh reksa dana Sucorinvest Maxi Fund, yang dikelola oleh manajer investasi Sucor Asset Management. Mengacu pada fund fact sheet per April 2017, reksa dana saham ini mempunyai saham MYOH sebagai salah satu alokasi efek terbesar (top holding).
Gambar : Alokasi Efek dan Sektoral Sucorinvest Maxi Fund April 2017
Sumber : Fund Fact Sheet Sucorinvest Maxi Fund
Hingga akhir April 2017, Sucorinvest Maxi Fund mempunyai total dana kelolaan mencapai Rp132,14 miliar. Berdasarkan alokasi sektoral seperti terlihat dalam grafik, sektor pertambangan dijadikan pilihan utama, yang mencapai 26 persen terhadap total dana kelolaan. Dengan begitu, bisa diperkirakan bahwa sekitar Rp34,3 miliar dana kelolaan dialokasikan di sektor itu.
Meskipun demikian, kami tidak bisa memprediksi seberapa besar dana yang dialokasikan di sektor tambang diinvestasikan di saham MYOH. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan jika Sucorinvest Maxi Fund mempunyai saham sektor tambang lainnya dengan proporsi yang lebih sedikit dibandingkan lima saham di atas. (hm)