
Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.
PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS)
BEKS resmi ditunjuk sebagai Pengelola Kas Daerah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten. Hal ini sesuai dengan keputusan gubernur Banten dalam perjanjian kerja sama antara Bank Banten dengan Pemprov.
Sebagai gambaran, total APBD Provinsi Bantenterakhir tercatat sebesar Rp9,3 triliun. Potensi jumlah PNS pemprov sebesar 4.500 orang dan pegawai honorer sebanyak 6.000 orang.
PT Sentul City Tbk (BKSL)
Emiten BKSL akan menggelar rights issue untjj menawarkan 20,7 miliar lembar saham atau setara dengan 37,5 persen dari modal yang disetorkan. BKSL mematok harga Rp 112 per lembar saham dengan itu dapat maka potensi dana yang bisa didapat yaitu Rp 2,32 triliun. Rasio konversi saham lama dengan HMETD ditetapkan 5:3.
Selain itu, BKSL juga akan menawarkan waran Seri I sebanyak 12,08 miliar lembar waran seri I dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 115 per lembar. Emiten ini menargetkan mendapatkan pendanaan dari penawaran waran sebesar Rp 1,39 triliun. Adapun rasio konversi waran seri I lama dengan HMETD ditetapkan 12:7.
"Dana ini akan digunakan untuk mengakuisisi 99,99 persen PT Graha Sehatera Abadi (GSA) yang dimiliki oleh PT Sakti Generasi Perdana. Kemudian untuk modal kerja dan untuk pengembangan usaha perseroan. Sedangkan dana hasil waran seri I akan digunakan untuk modal kerja dan pengembangan usaha" ungkap Manajemen Sentul City dalam prospektus yang dipublikasikan kemarin
PT Mayora Indah Tbk (MYOR)
MYOR memastikan bisa menutup tahun 2016 dengan penjualan sekitar Rp 18 triliun. Proyeksi penjualan itu di atas target awal yang mereka canangkan yakni Rp 17,5 triliun. Penjualan sebesar Rp 18 triliun itu setara dengan pertumbuhan 21,46 prtsen dibandingkan dengan capaian penjualan tahun 2015 yang hanya Rp14,2 triliun.
Menurut catatan internal Mayora Indah, pencapaian ini terdorong penjualan momentum Natal dan Tahun Baru di pasar mancanegara melonjak 15-20 persen.
PT Provident Agro Tbk (PALM)
PALM menjual seluruh saham entitas anak usahanya yakni PT Nakau (NAK), kepada PT Sinar Jaya Agro Investama.
"Harga jual beli dan pengalihan saham milik perseroan dan TPAI dalam NAK adalah sebesar Rp 273 miliar," ungkap Devin Antonio Ridwan, direktur sekaligus corporate secretary PALM dalam keterbukaan yang ada di BEI.