FUND PICK: Dana Pratama, Pratama Berimbang, Syailendra Fixed Income Terbaik 3 Th

Bareksa • 22 Jan 2016

an image
Indeks Reksa Dana di Bareksa.com. (Bareksa.com/Alfin Tofler)

Ditengah ketidakpastian pasar saham, reksa dana tersebut mampu menghasilkan return jauh diatas return pasar.

Bareksa.com - Sepekan ini pergerakan pasar saham masih terus menurun sehingga membuat kinerja reksa dana saham dan campuran juga tertekaan. Pelemahan terjadi akibat harga minyak global yang anjlok tajam sampai ke level terendah sejak 30 tahun terakhir. 

Sentimen negatif harga minyak dunia membuat pergerakan rupiah selama satu pekan terakhir menjadi fluktuatif,  meskipun cenderung sedikit menguat, dan menekan yield obligasi. 

Di tengah fluktuasi  pasar keuangan, pada instrumen investasi reksa dana masih ada beberapa produk yang memiliki kinerja  cukup baik. Menyortir reksa dana yang diperdagangkan pada marketplace Bareksa (agen penjual: PT Buana Capital, anggota BEI), inilah reksa dana yang tergolong memiliki kinerja terbaik dalam tiga tahun terakhir :

1. Dana Pratama Ekuitas

Di tengah flktuasinya pasar saham pada minggu ini, reksa dana milik PT Pratama Asset Management ini masih dapat mencatatkan return lebih tinggi dibanding reksa dana lain. Reksa dana ini mampu menghasilkan return 35,65 persen dalam tiga tahun. Padahal IHSG minus 0,58 persen dan indeks reksa dana saham minus 2,41 persen. 

Risiko dari Dana Pratama Ekuitas tergolong cukup tinggi dengan nilai standar deviasi 0,06 berada di atas rata-rata reksa dana saham lain sebesar 0,05.

Grafik: Pergerakan NAB Dana Pratama Ekuitas

Sumber: Bareksa.com

2. Pratama Berimbang

Reksa dana campuran yang dikelola oleh PT Ciptadana Asset Management ini memiliki barometer 4,5 yang menandakan berkinerja baik. Return yang dihasilkan selama 3 tahun terakhir sebesar 45,96 persen.

Pratama Berimbang tergolong memiliki risiko tinggi, dengan nilai standar deviasi sebesar 0,055.

Grafik: Pergerakan NAB Pratama Berimbang

Sumber: Bareksa.com


3. Syailendra Fixed Income Fund

Untuk reksa dana pendapatan tetap, analis Bareksa merekomendasikan reksa dana yang dikelola PT Syailendra Capital. Reksa dana ini memiliki kinerja sangat baik ditunjukkan dengan skor 5 yang sempurna pada barometer Bareksa.

Syailendra Fixed Income Fund menghasilkan return 34,98 persen sejak 3 tahun terakhir. Selain itu, reksa dana ini juga memiliki risiko rendah, dengan standar deviasi 0,01 persen.

Grafik: Pergerakan NAB Dana Syailendra Fixed Income Fund

Sumber: Bareksa.com

 

4. Bahana Dana Likuid

Reksa dana yang dikelola PT Bahana TCW Investment Management ini direkomendasikan oleh tim riset Bareksa untuk jenis reksa dana pasar uang. Return reksa dana ini sejak 3 tahun terakhir cukup tinggi, sekitar 23,13 persen. Selain itu juga lebih tinggi dibanding benchmark-nya, indeks reksa dana pasar uang yang hanya membukukan return 16,54 persen.

Karena di reksa dana pasar uang mayoritas alokasi portofolionya pada deposito atau pun instrumen pasar uang lainnya yang memiliki jatuh tempo kurang dari satu tahun, maka tentu saja tingkat risiko dari reksa dana jenis ini sangat kecil. Risiko reksa dana Bahana Dana Likuid berdasarkan skor standar deviasi hanya 0,0004.

Grafik: Pergerakan NAB Bahana Dana Likuid

 


Sumber: Bareksa.com


Itulah beberapa reksa dana yang direkomendasikan tim riset Bareksa karena dinilai memiliki kinerja terbaik (return) dalam satu tahun. Namun, perlu dicatat bahwa investor tetap harus membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet reksa dana terlebih dulu, sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada reksa dana tersebut. Ulasan ini bukanlah jaminan kinerja dari keputusan investasi Anda. 

***

Butuh bantuan?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana