BRI Tunda Penjualan 40% Saham Bringin Life

Bareksa • 08 Jan 2016

an image
Seorang warga melakukan transaksi perbankan di mobil kas keliling Teras BRI di Lirung, Kepulauan Talaud, Sulut, Jumat (25/9). Penggunaan mobil keliling untuk aktivitas perbankan memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi di Talaud yang terdiri dari puluhan pulau. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

BRI akan mengoptimalkan kinerja Bringin Life terlebih dulu

Bareksa.com - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menunda proses penjualan 40 persen saham perusahaan asuransi PT Bringin Life, ungkap sumber yang mengetahui transaksi tersebut seperti dilansir Bloomberg Business.

Bank milik pemerintah itu akan mencoba menggenjot bisnis perusahaan asuransi tersebut terlebih dulu sebelum menjualnya di masa depan, kata sumber tadi seraya meminta identitasnya tidak disebutkan. Padahal, miliarder  Hong Kong Richard Li (pemilik perusahaan asuransi FWD Group), Hanwha Life Insurance Co. (Korea Selatan) dan BNP Paribas Cardif sudah menawar saham Bringin Life tersebut dengan harga US$400 - 500 juga dalam tender yang digelar tahun lalu.

Bringin Life menjual produk asuransi kepada para nasabah dan kreditor BRI melalui 10.000 gerai—kantor cabang, kantor kas dan Terai BRI-- di seluruh Indonesia.

Sebenarnya saat ini bank tertua di Indonesia tersebut sedang dalam proses pengambil alihan seluruh saham Bringin Life milik Dana Pensiun BRI. Untuk mengembangkan perusahaan asuransi itu, BRI ingin mengundang mitra strategis asing.

Semula pemilihan calon peminat (shortlisted) direncanakan akan dilakukan pada Juli nanti dan pengumuman pemenang tender rampung pada September 2016. Manajemen BRI sudah menginformasikan kepada para investor penawar akan memproses ulang penjualan saham Bringin Life di masa depan, ujar sumber tadi melanjutkan.

Bringin Life atau nama lengkapnya PT PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera membukukan kenaikan laba sebesar 76 persen menjadi Rp 410,4 miliar pada 2014. “Kami ingin mengoptimalkan kinerja Bringin Life,” kata Sekretaris Perusahaan BRI Hari Siaga.”Kami belum memikirkan mitra sekarang ini—Itu langkah berikutnya.” Perwakilan BNP Paribas dan Hanwha Life menyatakan belum bisa segera memberi pendapat, sedangkan juru bicara FWD menolak berkomentar.

Hanwha Life, perusahaan asuransi tertua di Korea Selatan beroperasi di Cina, Vietnam dan Indonesia. FWD, yang merupakan bagian dari Pacific Century Group milik Richard Li. FWD juga terafiliasi dengan Swiss Re AG.