Berita / / Artikel

CHART OF THE DAY: Aktivitas Manufaktur Indonesia Menyusut Selama 15 Bulan

• 06 Jan 2016

an image
Indeks PMI Manufaktur Indonesia bulan Desember 2015 47,8 naik dari November 2015 sebesar 46,9

Indeks PMI Manufaktur bulan Desember 2015 tercatat 47,8 naik dari bulan November 2015 yang sebesar 46,9

Bareksa.com - Sektor industri Indonesia tampaknya belum bisa keluar dari kontraksi (penyusutan). Indeks PMI Manufaktur (Purchasing Manager Index) periode Desember 2015 tercatat 47,8. Meskipun naik dari periode November 2015 yang sebesar 46,9, tapi angka ini masih di bawah 50. Angka di bawah 50 mengindikasikan melambatnya sektor industri. Indeks PMI manufaktur Indonesia telah berada di bawah angka 50 selama 15 bulan berturut-turut. Menurunnya harga komoditas ditambah pelemahan Rupiah menambah beban impor bahan baku perusahaan. 

Indeks PMI (Purchasing Manager Index) adalah sebuah ukuran kegiatan manufaktur. Angka 50 atau lebih tinggi menunjukan ekspansi, sedangkan di bawah 50 menunjukan kontraksi (menyusut).

Grafik : Indeks PMI Manufaktur Indonesia

Sumber: tradingeconomics.com

Indonesia tak sendirian. Sektor manufaktur China juga mengalami kontraksi. Nilai indeks PMI manufaktur China berada di bawah 50 selama lima bulan berturut-turut. Hal ini menguatkan bahwa indikasi perlambatan ekonomi China masih berlanjut. Kondisi manufaktur di Jepang dan Eropa lebih baik. Stimulus yang dikeluarkan oleh pemerintah Jepang dan Eropa tampaknya mulai berefek terhadap aktivitas manufaktur.

Grafik : Indeks PMI Manufaktur Berbagai Negara

 

Sumber: tradingeconomics.com

Lain hal dengan Amerika Serikat. Meskipun Desember 2015 lalu The Fed memutuskan menaikkan suku bunga acuan dengan pertimbangan membaiknya ekonomi AS, aktivitas manufaktur malah menunjukkan tren menurun. Per Desember 2015, indeks PMI manufaktur turun menjadi 51,2 dari 52,8 pada November 2015.   

Tags: