Berita / / Artikel

Kenaikan UMP dan Pilkada Serentak Dongkrak 60% Ekonomi Indonesia pada 2016

• 26 Nov 2015

an image
Ilustrasi: Ribuan buruh dari sejumlah organisasi perburuhan melakukan aksi protes di Jalan MH. Thamrin (FOTO ANTARA/Ujang Zaelani)

Kenaikan UMP akan membuat daya beli masyarakat semakin meningkat.

Bareksa.com - Sebanyak 33 dari 34 provinsi di Indonesia telah mengeluarkan angka Upah Minimum Provinsi (UMP) pada 2016. Kenaikan UMP pada 2016 bervariasi, tapi secara rata-rata mencapai 11 persen.

Di antara kota-kota besar, Jakarta merupakan kota yang menaikkan upah minimum terbesar sekitar 14,8 persen. Kota-kota lain hanya sekitar 11 persen, seperti Bandung (11,5 persen), Surabaya (11,6 persen), dan Banten (11,5 persen).

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, skema kenaikan UMP 2016 adalah angka pertumbuhan ekonomi ditambah dengan inflasi dikali UMP tahun ini.

Dari UMP yang telah ditetapkan, berdasarkan riset hampir semuanya mengikuti formula yang diberikan oleh pemerintah pusat. Standar deviasinya berada di kisaran 0,5 persen kecuali Jawa Tengah yang menaikkan gaji hingga 4 persen di atas formula.

Secara persentase, kenaikan upah pada 2016 masih di bawah tahun-tahun sebelumnya. Kenaikan gaji ini merupakan yang terendah semenjak 2012 dengan kenaikan sebesar 10 persen.

Kenaikan UMP Sejak  2006

 

Kenaikan UMP ini diperkirakan akan mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat dan mendongkrak ekonomi Indonesia sekitar 60 persen. Hal ini merupakan pertanda baik setelah selama empat tahun berturut turut konsumen Indonesia terus menerus ditekan oleh turunnya nilai tukar rupiah. Kenaikan UMP bisa menjadi stimulus bagi perekonomian Indonesia agar konsumsi domestik meningkat.

Selain itu, adanya Pemilihan Umum Daerah (Pilkada( serentak di seluruh Indonesia yang akan diadakan pada  9 Desember 2015 diharapkan juga bisa membuat serapan anggaran di 204 daerah semakin baik pada 2016

Emiten-emiten di sektor konsumsi hampir dipastikan mendapatkan peluang yang lebih besar untuk tumbuh.  PT Matahari Putra Prima, PT Gudang Garam dan juga PT HM Sampoerna diperkirakan akan menjadi emiten yang paling diuntungkan.

 

Tags: