
Bareksa.com - Calon presiden terpilih Joko Widodo kemarin mengumumkan nama-nama yang masuk dalam tim transisi yang tugasnya membantu persiapan dan perencanaan program kerja menjelang serah terima jabatan bulan Oktober nanti.
Rini Mariani Soemarno, mantan Menteri Perindustrian ditunjuk menjadi Kepala Staf, dibantu empat orang Deputi, yaitu Hasto Kristiyanto, Anies Baswedan, Akbar Faizal dan Andi Widjajanto.
Dalam pernyataan kepada Pers di kantor transisi di jalan Jalan Situbondo Nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat tersebut, Jokowi menjelaskan tanggung jawab tim mencakup komunikasi politik, mengelola kelompok-kelompok kerja, dan menjabarkan seluruh visi misi serta program aksi Jokowi-Jusuf Kalla.
Chandra Pasaribu, analis senior dari Indo Premier Securities mengatakan kepada Bareksa.com, masih terlalu dini untuk pasar menyikapi pengumuman tersebut sehingga sementara market masih akan bersikap netral.
"Fokus market saat ini lebih ke arah kabinet, dimana yang dijanjikan adalah orang profesional ketimbang ‘orang partai’, karena itu akan menentukan arah kebijakan strategis yang dapat mempengaruhi kinerja ekonomi dan pasar," ujar Chandra via telepon.
Aditya Perdana Putra, analis Phillip Securities Indonesia, setuju dengan Chandra. Ia menilai pembentukan tim tersebut tidak akan berpengaruh besar ke IHSG dan saat ini investor lebih melihat fundamental dari ekonomi Indonesia seperti ekspor, tingkat suku bunga, rupiah serta dari sisi eksternal tapering dan potensi kenaikan suku bunga di Amerika.
"Hal yang harus diperhatikan dari tim transisi adalah fungsi tim itu sendiri, bagaimana cara kerja mereka agar dapat menjalankan inti pokok permasalahan dari tiap sektor di Indonesia, misalnya sektor ekonomi, apa yang paling penting untuk diperbaiki terlebih dahulu" ungkap Aditya kepada Bareksa.com
Selain itu juga harus dapat mengkoordinasikan isu yang ada di pemerintahan, salah satunya mengenai subsisi BBM.
Untuk jangka waktu 1 hingga 1,5 bulan ke depan, IHSG masih berpotensi sideways dengan target akhir tahun IHSG dapat mencapai level 5350 jika tim ekonomi yang dibentuk Jokowi-JK solid, lalu image tegas dan jujur yang diusung pasangan tersebut juga terbukti bukan sekedar janji kosong. Selain itu, masalah subsidi BBM dapat terselesaikan dengan baik. (QS)