Jurus Mengelola Aset Investasi dengan 5R

Abdul Malik • 29 Jun 2022

an image
Ilustrasi investor sedang menata telur dalam beberapa keranjang sebagai simbol diversifikasi investasi untuk meminimalisir risiko. (Shutterstock)

Alokasi aset adalah proses membentuk portofolio investasi reksadana yang optimal, dengan jenis-jenis dan aset yang berbeda-beda

Bareksa.com - Istilah diversifikasi mungkin sudah tidak asing bagi para investor. Mengapa diversifikasi perlu dilakukan? Diversifikasi investasi berguna antara lain untuk mengurangi risiko investasi dari instrumen berikut jenis investasi yang kamu pilih.

Prinsip investasi yang menyebutkan, "don't put your eggs in one basket" atau, "jangan meletakkan telur-telur kamu dalam satu keranjang," menjadi kalimat paling pas untuk menggambarkan konsep diversifikasi.

Iya, sebaiknya jangan menempatkan seluruh dana investasi (eggs/telur) kamu dalam satu jenis instrumen investasi (basket). Jika tidak, saat instrumen investasi kamu (basket) 'jatuh', maka seluruh dana (eggs/telur) kamu akan turun nilainya (pecah).

Tempatkanlah dana kamu dalam beberapa jenis instrumen investasi dengan melakukan diversifikasi. Menempatkan telur kamu dalam beberapa keranjang maka dengan begitu, jika salah satu keranjang investasi kamu jatuh, maka kamu masih memiliki cadangan keranjang investasi di tempat lain.

Dengan begitu harapannya dapat menopang keseluruhan jenis investasi kamu agar tidak jatuh nilainya secara keseluruhan. Trik ini disebut alokasi aset. Dengan alokasi aset kita bisa memilih beberapa produk reksadana yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko kita sebagai investor.

Alokasi aset adalah proses membentuk portofolio investasi reksadana yang optimal, dengan jenis-jenis dan aset yang berbeda-beda. Dengan demikian, portofolio yang terbentuk dapat memberikan hasil maksimum pada tingkat risiko tertentu. Seluruh proses ini seperti menempatkan telur-telur dalam jumlah yang tepat pada kombinasi beberapa keranjang.

Mengutip dari laman Manulife, berikut cara membangun portofolio dengan jurus alokasi aset 5R (Risk, Return, Right Mix, Rebalancing dan Review)

· Risk : Kenali toleransi risiko kita

Kebutuhan yang senantiasa berubah seiring bertambahnya usia adalah hal yang menjadi dasar dalam mengevaluasi tingkat risiko yang dapat ditoleransi. Secara umum, investor-investor berusia muda memiliki banyak waktu, sehingga dapat menoleransi tingkat risiko yang lebih tinggi.

Sementara itu, investor pada usia pertengahan menghadapi lebih banyak tekanan keuangan, sehingga hanya dapat menghadapi risiko moderat. Sedangkan investor yang berusia lanjut umumnya tidak lagi memiliki banyak sumber penghasilan, sehingga harus lebih fokus pada menjaga nilai asetnya.

· Return : Tentukan target imbal hasil

Untuk membangun portofolio investasi reksadana, investor harus mempertimbangkan target imbal hasil yang diharapkan karena hal ini akan sangat berpengaruh terhadap pemilihan produk reksadana yang sesuai.

· Right Mix : Campuran yang pas

Dalam membangun portofolio, pada dasarnya kitalah yang memutuskan bagaimana menempatkan dana kita pada reksadana yang berbeda, untuk mendapatkan hasil investasi yang maksimal, namun tetap sesuai dengan profil risiko.

Hal penting yang perlu dipertimbangkan antara lain risiko investasi, keuntungan dan kerugian, jumlah investasi dalam setiap reksadana dan manajer investasi yang tepat untuk mengelola reksadana.

- Rebalancing : Keseimbangan portofolio

Adanya fluktuasi pasar dan kinerja masing-masing instrumen investasi yang berbeda sesuai dengan siklus kondisi ekonomi, mengharuskan kita untuk tidak membiarkan portofolio investasi tanpa pengawasan, karena hal ini bisa menyebabkan kinerja portofolio tidak sesuai atau menyimpang dari tujuan awal.

Untuk itu portofolio harus diatur kembali secara berkala dari kondisi yang abnormal. Penyesuaian bisa dilakukan dengan cara mengalihkan/menjual unit penyertaan reksadana yang memiliki kinerja cukup baik untuk diinvestasikan kembali di reksadana yang memiliki kinerja buruk pada harga yang murah. Atau bisa dilakukan dengan cara menambah bobot investasi pada reksadana yang kinerjanya tak memuaskan pada harga yang murah, semua dilakukan untuk menjaga agar bobot awal portofolio investasi tetap sesuai.

Lakukan pemantauan portofolio investasi secara berkala jika dibutuhkan secara disiplin. Pemantauan bisa dilakukan secara berkala, bisa bulanan, kuartal atau setiap tahun. Portofolio investasi harus dijaga keseimbangannya setiap saat

· Review : Bijak memilih produk dan manajer investasi

Sangat penting melakukan evaluasi perubahan kebutuhan atau tujuan keuangan dalam setiap tahap kehidupan kita dan memilih reksadana yang sesuai. Pelajari kinerja masa lalu produk reksadana dalam portofolio investasi kita, apakah instrumen investasi yang kita pilih mampu mencapai tujuan keuangan yang kita inginkan. Pilihlah manajer investasi yang memiliki kinerja baik, menerapkan filosofi investasi yang baik dan memiliki prinsip pengendalian risiko.

(KA01/Arief Budiman/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.