Berita / / Artikel

Youtuber 29 Tahun Sudah Jadi Miliarder, Ini Dua Kiatnya untuk Berhemat

• 03 Dec 2019

an image
Graham Stephan, agen properti realtor di The Oppenheim Group dan pemilik channel di YouTube dengan 1,5 juta subscriber. (Instagram @gpstephan)

Graham Stephan bisa menghemat sekitar 99 persen pendapatannya

Bareksa.com - Kamu yang masih muda pasti menginginkan untuk menjadi kaya tanpa harus menunggu tua. Apalagi kalau bisa banyak uang tanpa harus kerja keras. Apakah mungkin?

Graham Stephan, seorang agen properti yang juga bintang YouTube, bisa menghasilkan US$220.000 (sekitar Rp3,1 miliar) per bulan dan kemungkinan bisa mencetak US$1,6 juta (Rp22 miliar) pada tahun ini, menurut laporan CNBC. Padahal, usianya kini baru 29 tahun.

Pria yang sudah menjadi miliarder sejak usia 26 tahun ini mengaku tidak pernah bermimpi menjadi seorang YouTuber karena penghasilan dari profesinya sebagai realtor sudah cukup membawa uang banyak. Namun, konten videonya tentang cara menjual properti ternyata punya banyak penggemar, sehingga kini dia punya 1,5 juta subscribers dari dua channel.

Terus, uang yang dia miliki sebanyak itu dipakai buat apa saja ya? Salah satu barang mahal yang dia beli dan menjadi viral adalah mobil mewah Tesla Model 3 seharga US$35.000 (Rp494 juta), tetapi dianggapnya bukan pemborosan karena dia bisa balik modal dengan menjadikannya konten populer di YouTube.

Meski punya uang yang banyak, gaya hidup Stephan termasuk sangat sederhana. Dia sudah terbiasa untuk menabung sejak kecil. Bahkan, dia mengatakan hingga kini, tidak akan pernah membelanjakan uangnya untuk dua hal.

Pertama, kopi. Menurutnya, kopi yang dijual di kafe dengan brand mahal mengambil marjin (keuntungan) yang sangat besar sehingga dia memilih menyeduh kopi sendiri di rumah. "Menurut saya, Starbucks dan Coffee Bean dan banyak kafe sejenis mengambil keuntungan dari kopi yang nilainya tidak masuk akal, jadi saya lebih baik membuatnya di rumah seharga 20 sen saja," katanya dikutip CNBC.

Kedua, dia tidak akan pernah membeli pakaian mahal dari perancang busana mewah. "Saya tidak punya alasan membelanjakan US$700 untuk sepatu Gucci, ketika saya bisa pergi ke Aldo atau Call It Spring atau H&M dan mendapatkan sepatu yang mirip dengan harga seperseratusnya," katanya.

Di samping itu, dia juga selalu berhemat dengan membagi makanan bersama kekasihnya, ketika harus jajan di luar. Dengan gaya hidup seperti itu, dia bisa sangat berhemat dan mengumpulkan uang banyak. "Saya bisa menghemat sekitar 99 persen pendapatan saya, karena penghasilan saya sangat tinggi, dan saya menjaga pengeluaran sangat kecil," ujarnya.

Wah, Stephan yang sudah kaya saja masih terus berhemat. Bagaimana dengan kamu?

Simulasi Reksadana

Seandainya saja, 10 persen penghasilan Stephan sejak tiga tahun lalu disimpan ke dalam reksadana pendapatan tetap, seperti apa hasilnya?

Kalau pendapatan Stephan setara Rp310 juta per bulan secara rutin dimasukkan ke dalam reksadana Manulife Obligasi Unggulan Kelas A, maka uang pokok yang dikumpulkan sebesar Rp11,16 miliar. Karena diinvestasikan dalam reksadana, uang tersebut tumbuh menjadi Rp12,51 miliar atau tumbuh 12,1 persen dari modalnya (periode 1 Desember 2016 - 29 November 2019).

Sumber: Bareksa.com

Dengan uang sebanyak itu, Stephan bisa saja hidup berkecukupan tanpa harus bekerja keras. Bahkan, sebelum menyentuh usia 30 tahun, dia sudah bisa pensiun.

Kamu yang belum punya uang banyak juga bisa kaya. Kuncinya, gaya hidup hemat dan rutin berinvestasi. Beli reksadana di marketplace investasi Bareksa bisa dimulai dengan Rp100.000, lho.

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Tags: