BPS Sebut Indeks Kepuasan Jemaah Haji Naik, Begini Datanya

Bareksa • 18 Oct 2019

an image
Jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) pertama melambaikan tangannya saat menuju ke pesawat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Minggu (7/7/2019).ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Indeks kepuasan jemaah haji tahun 1440H/2019M naik menjadi 85,91 atau meningkat 0,68

Bareksa.com - Badan Pusat Statistik merilis indeks kepuasan jemaah haji (IKJH) tahun 1440H/2019M naik menjadi 85,91 atau meningkat 0,68 dibandingkan tahun 2018 yang sebesar 85,23. Menurut BPS, secara umum, jemaah haji Indonesia telah menerima semua pelayanan yang diberikan oleh pemerintah secara “sangat memuaskan”.

“Kami mengucapkan selamat kepada seluruh penyelenggara ibadah haji tahun 1440H/2019M. IKJH 2019 ini nilainya mencapai 85,91 atau naik 0,68 dibandingkan tahun 2018," ujar Kepala BPS, Suhariyanto, di Jakarta Kamis (17/10).


Sumber : BPS

Menurut BPS, bila dirinci menurut jenis pelayanan, indeks kepuasan tertinggi terdapat pada pelayanan transportasi bus shalawat, yaitu 88,05. Kemudian berturut-turut pelayanan ibadah 87,77, pelayanan katering non Armuzna 87,72, pelayanan petugas 87,66, pelayanan bus antar kota 87,35, pelayanan akomodasi hotel 87,21, pelayanan lain-lain 85,41, pelayanan katering di Armuzna 84,48, pelayanan transportasi bus Armuzna 80,37, serta pelayanan tenda di Armuzna 76,92.


Sumber : BPS

Berdasarkan lokasi tempat pelayanan, indeks kepuasan jemaah tertinggi terdapat pada pelayanan yang dilakukan selama di bandara, yaitu 87,94, berikutnya secara berturut-turut pelayanan di Makkah 87,89, pelayanan di Madinah 86,44, dan pelayanan di Armuzna 82,57.


Sumber : BPS

Suhariyanto mengatakan BPS melakukan survei sekitar 2,5 bulan pelaksanaan operasional haji, melibatkan 14.400 jemaah haji reguler serta 326 jemaah haji khusus. Survei yang telah dilaksanakan secara rutin tiap tahun sejak 2010 ini, memiliki dua tujuan. Pertama, untuk mengukur indeks kepuasan jemaah haji. Kedua, untuk melihat saran dan masukan yang masuk dari para jemaah guna perbaikan layanan haji.

Suhariyanto menjelaskan, survei dilakukan terhadap tujuh jenis layanan, meliputi petugas haji, ibadah, akomodasi, katering, transportasi, kesehatan, dan pelayanan lainnya. Penyebaran kuesioner didistribusikan ke ketua regu, dan ada 12 jenis kuesioner, survei online khusus bagi jemaah haji khusus (tercatat terdapat 326 jemaah haji khusus berpartisipasi pada survei online yg dilakukan), wawancara langsung untuk mendalami hasil kuesioner, serta observasi atau pengamatan.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan rasa syukurnya. Sebab hasil tersebut dicapai ketika Indonesia memberangkatkan jemaah haji terbesar sepanjang sejarah perhajian dunia. "Jemaah haji kita berjumlah 231.000 orang. Perlu diingat, kita mendapatkan tambahan kuota 10.000 ketika kami hampir menyelesaikan persiapan haji. Akibatnya, kita harus melakukan konfigurasi ulang seluruh layanan," kata Menag.

Membaiknya indeks kepuasan jemaah haji menjadi kabar baik bagi kita yang ingin segera beribadah ke Tanah Suci. Kondisi itu setali tiga uang dengan upaya pembenahan yang dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi. Mereka memperluas kapasitas Masjidil Haram dan Masjid Nabawi guna melipatgandakan jumlah jemaah haji dan umroh. Dengan pembangunan ini, Pemerintah Saudi ingin memperbaiki kualitas pelayanan terhadap jemaah haji dan umroh. Selain itu mereka memperluas kapasitas bandara dan lainnya.

Jika kamu punya niat yang kuat untuk segera beribadah ke Tanah Suci maka segera wujudkan dengan cara menyiapkan tabunganmu di reksadana syariah di Bareksa agar bisa meraih imbal hasil optimal, namun tetap halal dan sesuai prinsip syariah. 

Namun mempertimbangkan panjangnya daftar antrean jemaah haji nasional yang dengan masa tunggu bisa mencapai belasan tahun, maka kita bisa mempertimbangkan untuk menunaikan umroh terlebih dahulu sembari menunggu antrean haji. Kamu juga bisa menyiapkan tabungan umrohmu dengan berinvestasi di reksadana syariah.

Cara Siapkan Tabungan Umroh

Di platform Bareksa Umroh  tersedia beberapa paket perjalanan umroh yang bisa dipilih, antara lain paket Barokah, Karomah, Kamilah, Milad, Ramadhan, hingga paket Hemat 12 Hari.

Untuk paket Hemat yang senilai Rp21,5 juta, fasilitas yang akan didapatkan :

-Tiket Pesawat Ekonomi Jakarta-Jeddah (PP)
 - Visa Umrah
- Manasik
- Akomodasi (Hotel) dan Transportasi (Bis) Sesuai Paket Selama Program
- Ziarah (Makkah, Madinah dan Jeddah)
- Pembimbing Ibadah (Muthawif)
- Air Zam-Zam 5 (Lima) Liter
- Makan 3X Sehari
- Umrah 2X
- City Tour
- Asuransi Perjalanan
- Handling & Perlengkapan


Sumber : Bareksa

Kita coba lakukan simulasi investasi di reksadana syariah dengan menggunakan kalkulator investasi Bareksa. Untuk menyiapkan dana pokok investasi Rp21,5 juta dalam jangka waktu 24 bulan misalnya, kita mesti menabung Rp895.834 per bulan atau setara Rp29.861 per hari.

Angka itu setara dengan harga sebungkus rokok yang mencapai Rp25.000 hingga Rp29.000. Dana itu kemudian kita tempatkan di reksadana syariah yang berpotensi memperoleh imbal hasil di atas 5 persen per tahun.

Saat ini di Bareksa Umroh tersedia tiga produk reksadana pasar uang syariah yang bisa dipilih. Yakni Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra, Cipta Dana Kas Syariah dan Syailendra Sharia Money Market Fund.

Ketiga reksadana tersebut dalam sebulan terakhir memberikan imbal hasil 0,43-0,5 persen dalam sebulan terakhir (per 9 Oktober 2019). Artinya jika disetahunkan, maka ketiga reksadana tersebut berpeluang memberikan imbal hasil antara 5,16 persen hingga 6 persen.


Sumber : Bareksa

Dalam jangka 2 tahun, maka dana pokok investasi di reksadana syariah yang senilai Rp21,5 juta sudah mencukupi biaya kita untuk umroh dengan paket Hemat 12 hari.

Tidak hanya itu, karena kita menempatkan dana di reksadana pasar uang syariah, maka berpotensi memperoleh imbal hasil. Misalkan kita masukkan potensi imbal hasil yang diharapkan 5 persen tahun, yang merupakan angka median rata-rata imbal hasil reksadana pasar uang syariah.

Dana pokok Anda selama 2 tahun di reksadana pasar uang syariah telah bertumbuh menjadi Rp22,562.403. Artinya tabungan umroh  tersebut berpotensi meraih imbal hasil Rp1,06 juta yang bisa digunakan untuk tambahan uang saku untuk membiayai perjalanan umroh kita. Nilai itu jauh lebih baik jika hanya di tabungan syariah biasa atau bahkan deposito. 

Tidak terasa bukan, hanya dengan Rp29 ribuan per hari yang setara dengan harga sebungkus rokok, kita bisa menabung untuk biaya umrah. Menabung di reksadana syariah juga halal dan bebas riba sesuai fatwa MUI.

Tertarik untuk mencoba?

Untuk diketahui, PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa), yang mengoperasikan marketplace investasi terintegrasi Bareksa.com, pada 10 Juli 2019 secara resmi telah meluncurkan Bareksa Umroh, platform yang menawarkan layanan rencana simpanan di reksa dana syariah untuk membiayai perjalanan ibadah umrah. Informasi selengkapnya mengenai Bareksa Umroh klik tautan ini

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.