Mau Mulai Investasi Reksadana? Kenali Dulu Profil Risiko Anda

Bareksa • 20 Dec 2018

an image
Ilustrasi investor wanita sedang duduk di depan laptop melamun berpikir bingung untuk memilih produk investasi reksadana, saham, obligasi yang cocok.

Profil risiko menentukan kita dalam memilih produk investasi yang sesuai, berdasarkan tingkat return yang diharapkan

Bareksa.com - Berinvestasi adalah kegiatan yang penting untuk memenuhi kebutuhan keuangan kita di masa depan. Berbeda dengan menabung yang hanya mengumpulkan uang. Orang berinvestasi dengan menanamkan modal di satu instrumen dan mengharapkan uangnya bisa tumbuh.

Namun, masih banyak masyarakat yang belum berani atau bingung dalam mengambil langkah untuk berinvestasi ini. Sebab, ada faktor risiko uang atau modal mereka hilang ataupun berkurang dari aktivitas berinvestasi.

Maka dari itu, sebelum memutuskan untuk memilih suatu produk investasi, ada baiknya seorang investor mengenali dulu bagaimana profilnya dalam berinvestasi.

Profil risiko ini akan menentukan kita dalam memilih produk investasi yang sesuai, berdasarkan tingkat return (keuntungan) yang diharapkan dengan seberapa besar tingkat risiko yang mampu kita tanggung.

Pada prinsip investasi, tingkat risiko yang berani kita ambil ini akan berbanding lurus dengan potensi return yang diharapkan. Semakin tinggi risiko yang mungkin muncul, maka akan semakin besar potensi keuntungan dari investasi tersebut (high risk high return).

Profil risiko inipun juga harus dipertimbangkan ketika memilih produk investasi seperti reksadana. Seperti yang diketahui, reksadana terdiri dari beberapa jenis dengan karakteristik berbeda dalam menghasilkan keuntungan maupun risikonya.

Umumnya, profil risiko yang menggambarkan karakter investor dalam berinvestasi ini terbagi 3 tipe yaitu tipe konservatif, moderat, dan agresif.

Penjelasannya seperti berikut ini :

1. Investor Tipe Konservatif (risk averse)

Investor bertipe konservatif ini memiliki profil risiko yang rendah dan cenderung menghindari risiko (risk averse). Dalam hal berinvestasi, investor ini lebih menyukai instrumen investasi yang aman dan takut jika pokok investasi (modal awal) akan berkurang.

Selain itu, tipe investor ini juga merasa nyaman dengan instrumen investasi yang imbal hasilnya tidak terlalu besar tetapi bergerak stabil.

Namun untuk memaksimalkan hasil investasinya, ada baiknya investor konservatif ini melakukan investasi dengan tujuan jangka panjang. Sebab, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai nilai investasi yang diinginkan tidak akan bisa diperoleh dalam jangka waktu pendek dari instrumen investasi yang cocok untuk investor dengan profil ini seperti tabungan, deposito, dan reksadana pasar uang.

Instrumen lain seperti reksadana pendapatan tetap atau obligasi pemerintah juga dapat menjadi pilihan investor berprofil risiko ini. Sebab, kedua aset tersebut berpotensi menghasilkan imbal hasil lebih tinggi dengan risiko yang relatif rendah dalam jangka menengah hingga panjang.

2. Investor Tipe Moderat (sedang)

Investor yang berprofil risiko moderat (sedang) ini memliki karakteristik yang siap menerima fluktuasi jangka pendek dengan potensi keuntungan yang diharapkan dapat lebih tinggi dari inflasi dan deposito.

Dalam hal ini, pengetahuan investasi reksadana bisa bergerak naik atau turun (fluktuatif) sudah dipahami oleh investor. Akan tetapi, mereka tetap saja tidak ingin uangnya hilang sama sekali saat berinvestasi.

Pilihan jenis reksadana yang cocok untuk tipe investor moderat ini adalah reksadana campuran yang risikonya masih relatif rendah, dibandingkan dengan saham atau reksadana saham. Namun, reksadana campuran ini juga memiliki potensi keuntungan yang tidak kalah dari reksadana jenis lainnya.

3. Investor Tipe Agresif (risk taker)

Pemilik profil risiko agresif sangat siap untuk kaya dan juga siap untuk jatuh miskin (risk taker). Orang dengan profil risiko agresif siap kehilangan sebagian besar bahkan seluruh dana investasinya demi imbal hasil yang besar.

Pemilik profil risiko agresif ini siap untuk berinvestasi di seluruh instrumen keuangan seperti reksadana saham dan juga termasuk trading saham, forex, indeks dan komoditas. Tipe ini juga biasanya memiliki keberanian untuk terjun langsung ke dunia bisnis dan properti.

Itulah beberapa tipe investor yang berdasarkan dengan profil risikonya. Anda termasuk investor tipe yang mana? (hm)

***

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.