Bareksa Insight : Konflik Ukraina Kian Memanas, Aset Ini Makin Diburu Investor

Abdul Malik • 22 Feb 2022

an image
Tentara Ukraina mengendarai tank bersiap menghadapi serangan Rusia di perbatasan negara itu. Memanasnya konflik Ukraina dengan Rusia membuat gejolak pasar modal dan berpengaruh terhadap kinerja reksadana, SBN dan emas. (Shutterstock)

Investor bisa mempertimbangkan aksi ambil untung dari reksadana saham dan mengalihkan sementara ke reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap, hingga tekanan geopolitik kembali mereda

Bareksa.com - Memanasnya ketegangan geopolitik di Ukraina mendorong investor global maupun domestik untuk memburu aset yang lebih rendah risiko seperti obligasi. 

Hal ini turut menopang kenaikan mayoritas harga Obligasi Pemerintah (Surat Berharga/SBN) yang dianggap lebih aman, serta mendorong penguatan mayoritas reksadana pendapatan tetap.

Di sisi lain, investor global kembali melepas aset berisiko seperti saham, mengingat ketegangan geopolitik kembali meningkat setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mendukung gerakan kemerdekaan wilayah oleh separatis di Ukraina, yang lokasinya dekat perbatasan Rusia. Hal tersebut membuat Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa berjanji akan menjatuhkan sanksi kepada wilayah tersebut.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 21 Februari 2022 naik 0,15 persen menembus level psikologis 6.902,96. Level tersebut merupakan rekor tertinggi baru IHSG sepanjang masa (all time high). 

Berdasarkan data id.investing.com (diakses 21/02/2022 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat turun ke level 6,5 persen pada 21 Februari 2022. 

Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa​

Apa yang bisa dilakukan Investor?

Menurut analisis Bareksa, investor bisa mempertimbangkan aksi ambil untung dari reksa dana saham dan mengalihkan sementara ke reksadana pasar uang maupun reksadana pendapatan tetap, hingga tekanan geopolitik kembali mereda. 

Investor juga dapat mengakumulasi emas seiring peningkatan risiko global saat ini hingga 16 Maret 2022. Di mana pada tanggal tersebut akan ada pengumuman kenaikan suku bunga The Fed yang diproyeksikan bisa mendorong penurunan tipis pada harga emas.

Harga beli emas Pegadaian di fitur Bareksa Emas pada perdagangan hari ini, Selasa (22/2/2222) di level Rp904.000 per gram atau naik dibandingkan Ahad yang masih Rp898.000 per gram. Adapun harga beli emas Indogold Rp897.003 per gram pada Senin, naik dari Rp894.985 per gram pada Jumat. 

Baca : Bareksa Raih Pendanaan Seri C dari Grab, Kukuhkan Sinergi Grab - Bareksa - OVO

Beberapa produk reksadana reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks berkinerja mantul bisa dipertimbangkan investor dengan profil risiko moderat dan agresif, sebagai berikut :  

Imbal Hasil 3 Tahun (per 21 Februari 2022)

Reksadana Pendapatan Tetap

Syailendra Fixed Income Fund : 27,03 persen
BNP Paribas Prima II Kelas RK1 : 25,3 persen

Imbal Hasil 6 Bulan (per 21 Februari 2022)

Reksadana Saham

Eastspring Investments Value Discovery Kelas A : 7,52 persen
BNP Paribas Solaris : 5,92 persen

Reksadana Indeks 

BNP Paribas Sri Kehati : 17,18 persen
Principal Index IDX30 Kelas O : 14,39 persen

Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi

Investasi Sekarang

(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan in
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.