BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Harga Emas Sudah Naik Cukup Tinggi, Waktunya Investor Pertimbangkan Aset Lain

30 Juli 2020
Tags:
Harga Emas Sudah Naik Cukup Tinggi, Waktunya Investor Pertimbangkan Aset Lain
Ilustrasi emas batangan logam mulia emas antam dengan latar grafik harga

Aset lainnya seperti obligasi dan saham yang baru mulai momentumnya dan valuasi masih tidak mahal

Bareksa.com - Head of Investment Avrist Asset Management (Avrist AM), Farash Farich, menyarankan terkait kenaikan harga emas yang cukup tinggi, investor bisa mulai mempertimbangkan aset lainnya.

"Aset lainnya seperti obligasi dan saham yang baru mulai momentumnya dan valuasi masih tidak mahal," kata Farash kepada Bareksa, Kamis (30/7/2020).

Ia menyampaikan pertimbangan lain bila pemulihan ekonomi berlanjut bertahap pasar global maka investor global juga bertahap akan realokasi aset dari emas ke aset yang lebih berisiko seperti saham dan obligasi di emerging markets. Dengan demikian, kenaikan harga emas akan lebih stagnan atau koreksi.

Promo Terbaru di Bareksa

"Plus inflow ke emerging markets akan memperkuat mata uang seperti rupiah sehingga imbal hasil investasi di emas dalam rupiah akan lebih rendah," lanjut Farash.

Perhatikan Valuasi

Farash menyarankan bagi investor reksadana, pada saat ini baiknya memilih reksadana pendapatan tetap untuk tujuan investasi jangka menengah. Sementara untuk tujuan jangka panjang, bisa memilih yang reksadana saham.

"Faktor ke depan yang diperhatikan adalah valuasi," ucap Farash.

Ia mengatakan bila spread Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun terhadap US treasury yield kembali di rentang 500-550 basis points, investor dapat mulai netral kembali bobot obligasi.

"Untuk saham juga sama bila valuasi misal rata-rata price earnings ratio sudah kembali ke rata-rata jangka panjangnya, maka investor dapat kembali netral bobot di saham," ucap Farash.

Harga Emas

Ditilik secara year to date (YtD), harga emas di pasar internasional telah naik lebih dari 27 persen. Tren kenaikan harga emas di pasar dalam negeri juga sempat terjadi. Pada Selasa (28/7/2020), bahkan sempat terjadi rekor sejarah baru kenaikan harga emas di mana menembus Rp1.000.000 per gramnya baik emas keluaran Logam Mulia Antam maupun emas dari UBS.

Goldman Sachs New York mengaitkan reli harga logam mulia dengan potensi pergeseran dalam kebijakan The Fed sehubungan dengan bias inflasi terhadap latar belakang meningkatnya ketegangan geopolitik, meningkatnya ketidakpastian politik dan sosial domestik AS, serta gelombang kedua infeksi Covid-19.

Seperti dilansir Kontan.co.id, Goldman juga menjelaskan lingkungan makro saat ini dapat mempengaruhi status dolar AS sebagai mata uang cadangan dunia. Emas adalah mata uang pilihan terakhir, terutama dalam lingkungan seperti saat ini di mana pemerintah mendebit mata uang mereka dan menekan suku bunga riil ke posisi terendah sepanjang masa, sebut Goldman.

(AM)

***

Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.311,31

Down- 0,02%
Up3,54%
Up0,02%
Up5,67%
Up18,13%
-

Capital Fixed Income Fund

1.766,74

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,34%
Up17,26%
Up43,41%

STAR Stable Income Fund

1.917,73

Up0,52%
Up2,95%
Up0,02%
Up6,35%
Up30,73%
Up60,39%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.750,18

Down- 0,68%
Up3,54%
Up0,01%
Up4,21%
Up18,57%
Up46,98%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.034,18

Down- 0,40%
Up1,62%
Up0,01%
Up2,52%
Down- 2,29%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua