BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

ORI017 Bisa Diperdagangkan di Pasar Sekunder, Begini Pergerakan Harga ORI

25 Juni 2020
Tags:
ORI017 Bisa Diperdagangkan di Pasar Sekunder, Begini Pergerakan Harga ORI
Ilustrasi sejumlah investor analis pasar modal sedang berdiskusi melakukan analisis kinerja investasi reksadana saham obligasi surat berharga negara dengan melihat data di komputer laptop dan kertas bergambar grafik sambil menulis dengan pulpen dan menghitung dengan kalkulator

ORI017 baru bisa dijual di pasar sekunder mulai 15 September 2020

Bareksa.com - Obligasi Negara Ritel (ORI) adalah bagian dari Surat Berharga Negara yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia khusus untuk investor individual atau ritel. Selain untuk membiayai anggaran negara, tujuan diterbitkannya ORI adalah untuk memberi kesempatan kepada investor individual untuk secara langsung memiliki dan memperdagangkan secara aktif dalam perdagangan Obligasi Negara.

Seri terbaru ORI017 kini bisa dibeli secara online melalui mitra distribusi, termasuk Bareksa, selama masa penawaran 15 Juni - 9 Juli 2020. ORI017 memberi keuntungan berupa kupon tetap (fixed rate) 6,4 persen per tahun.

Bila dibandingkan dengan Savings Bond Ritel (SBR) dan Sukuk Tabungan (ST) yang sebelumnya juga dijual di Bareksa, ORI017 berbeda karena bisa dijual tanpa harus menunggu jatuh tempo tiga tahun lagi. Nah, ORI ini bisa diperdagangkan (tradable) di pasar sekunder.

Promo Terbaru di Bareksa

Pasar sekunder adalah kegiatan jual beli ORI setelah masa penawaran. Sebagai catatan, investor baru bisa melakukan penjualan ORI017 ketika sudah melewati setidaknya dua kali pembayaran kupon. Artinya, ORI017 baru bisa dijual di pasar sekunder mulai 15 September 2020.

Bagaimana pergerakan harga ORI sebelumnya di pasar sekunder?

Dalam materi presentasi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, disebutkan pergerakan harga ORI seri sebelumnya yakni ORI014, ORI015 dan ORI016 di atas harga 100 persen pada 8 Juni 2020.

Rinciannya untuk ORI014 di harga 100,37 persen, ORI015 (103,24 persen) dan ORI016 (101,11 persen) per 8 Juni 2020. Secara historikal, harga ketiga seri ORI tersebut fluktuatif di mana ORI015 sempat menembus harga 105 persen pada awal Maret 2020. ORI016 sempat hampir menembus harga 104 persen juga pada awal Maret 2020. Adapun ORI014 fluktuatiif di rentang harga 100-101 persen.

Untuk diketahui, ORI014 menawarkan kupon 5,9 persen, ORI015 (8,3 persen) dan ORI016 (6,8 persen). Menurut Kemenkeu, harga ORI selama outstanding berubah-ubah sesuai kondisi pasar. Meski begitu, ketika tanggal jatuh tempo harga ORI akan kembali jadi 100 persen. Guna merealisasi keuntungan dari penjualan ORI di pasar sekunder (capital gain), maka investor harus menjualnya ketika harga di atas 100 persen.

Illustration
Sumber : Materi DJPPR Kemenkeu

Hingga Kamis pagi (25/6/2020) Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI017 berhasil terjual Rp4,89 triliun atau tepatnya Rp4.898.082.000.000 dalam 9 hari masa pemasaan, sejak masa penawaran pada 15 Juli 2020 lalu.

Nilai penjualan itu setara dengan 48,9 persen dari target penerbitan maksimal Rp10 triliun atau 97,8 persen dari target minimal yang sebesar Rp5 triliun. Artinya masih tersisa sekitar Rp10,2 miliar untuk mencapai target minimal Rp5 triliun, dan Rp5,01 triliun untuk mencapai target maksimal Rp10 triliun. Jika target minimal sudah tercapai, maka pemerintah berpeluang meningkatkan (upsize) target penjualan.

Masa penawaran ORI017 masih tersisa sekitar 13 hari lagi hingga 9 Juli 2020, terhitung sejak hari ini (25/6/2020). ORI017 menawarkan imbal hasil kupon fixed rate 6,4 persen dengan tenor 3 atau jatuh tempo pada 15 Juli 2023. Tanggal setelmen Surat Berharga Negara (SBN) Ritel yang bersifat tradable ini pada 15 Juli 2020.

Dengan nilai investasi minimal Rp1 juta per 1 unit dan maksimal Rp3 miliar untuk 3.000 unit ini, ORI017 membidik investor ritel warga negara Indonesia. ORI017 bisa menjadi alternatif investasi di tengah pandemi Covid-19, di saat pasar modal bergejolak.

Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Deni Ridwan, optimistis ORI017 akan mendapat sambutan positif dari masyarakat. Sebab dengan kondisi saat ini, pilihan investasi yang aman dan menguntungkan relatif terbatas.

“Pemerintah sendiri memasang target penjualan ORI017 antara Rp5 triliun hingga Rp10 triliun,” ujar Deni (13/6).

Deni mengungkapkan, salah satu kelebihan ORI017 adalah dapat diperjualbelikan di pasar sekunder. Sehingga ketika investor sewaktu-waktu butuh dana bisa langsung menjual ORI017 tersebut. “Pada akhirnya, ORI017 ini bisa jadi alternatif bagi masyarakat sekaligus strategi dalam mengembangkan inklusi keuangan,” tandas Deni.

Sebagai catatan, investor baru bisa melakukan penjualan ORI017 ketika sudah melewati setidaknya dua kali pembayaran kupon. Artinya, ORI017 baru bisa dijual di pasar sekunder mulai 15 September 2020.

Pokok-pokok ketentuan dan persyaratan instrumen investasi ORI017 sebagai berikut :

1. Periode Registrasi
Setiap saat pada Mitra Distribusi yang telah ditetapkan

2. Masa Penawaran
Pembukaan: 15 Juni 2020 pkl 09.00 WIB
Penutupan: 9 Juli 2020 pukul 10.00 WIB

3. Bentuk dan Karakteristik Obligasi
Obligasi Negara tanpa warkat; dapat diperdagangkan di pasar sekunder dan hanya antar investor domestik/lokal yang mengacu pada digit ketiga kode Nomor Tunggal Identitas Pemodal (Single Investor Identification/SID)

4. Tanggal Penetapan Hasil Penjualan
13 Juli 2020

5. Tanggal Setelmen
15 Juli 2020

6. Tanggal Jatuh Tempo
15 Juli 2023

7. Minimum Pemesanan
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah)

8. Maksimum Pemesanan
Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah)

9. Jenis Kupon
Kupon tetap (fixed rate)

10. Tingkat Kupon
6,4 persen per tahun

11. Holding Period
2 (dua) periode pembayaran kupon dan dapat dipindahbukukan mulai tanggal 15 September 2020

12. Pembayaran Kupon
Tanggal 15 setiap bulan

13. Pembayaran Kupon Pertama Kali
Tanggal 15 Agustus 2020

DJPPR Kemenkeu menyatakan proses pemesanan pembelian ORI017 secara online dilakukan melalui 4 tahap yaitu (i) registrasi/pendaftaran, (ii) pemesanan, (iii) pembayaran dan (iv) setelmen/konfimasi.

Pemesanan pembelian disampaikan melalui sistem elektronik yang disediakan mitra distribusi yang memiliki interface dengan sistem e-SBN.

"Sebelum melakukan pemesanan pembelian, setiap calon investor kiranya telah memahami memorandum informasi ORI017 yang dirilis pada 15 Juni 2020 dan dapat diakses di landing page pada tautan www.kemenkeu.go.id/ori," ujar DJPPR Kemenkeu.

Masyarakat yang berminat untuk berinvestasi di ORI017 saat ini sudah dapat melakukan registrasi dengan cara menghubungi 25 mitra distribusi yang telah ditetapkan melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik (layanan online) salah satunya melalui Bareksa (PT Bareksa Portal Investasi)

ORI017 merupakan obligasi negara ritel kedua yang dijual secara ritel dan online, setelah pada Oktober tahun lalu pemerintah menerbitkan ORI016.

Sepanjang tahun ini, pemerintah sejatinya menargetkan penerbitan 6-8 Surat Berharga Negara (SBN) ritel. Awalnya pada Juni ini direncanakan penerbitan SBR010, sedangkan ORI017 direncanakan baru akan rilis pada Oktober mendatang. Namun mempertimbangkan situasi terkini, dampak pandemi Covid-19 yang membayangi ekonomi nasional, maka pemerintah mendahulukan penerbitan ORI017 dari SBR010.

Alasannya, minat investor dianggap lebih tinggi untuk instrumen investasi yang bersifat lebih likuid di tengah pandemi, karena ORI017 bisa diperdagangkan (tradable) sedangkan SBR010 tidak bisa diperdagangkan (non tradable).

Sepanjang 2020 hingga kini, pemerintah telah merealisasikan penerbitan SBR009 dengan realisasi Rp2,25 triliun dan SR012 Rp12,14 triliun.

***

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

Obligasi Negara Ritel seri ORI017 hanya bisa dipesan online selama masa penawaran 15 Juni - 9 Juli 2020 di Bareksa. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.

Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN.

Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.

Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.

PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,62

Up0,74%
Up4,00%
Up0,02%
Up6,36%
Up19,84%
-

Capital Fixed Income Fund

1.760,38

Up0,56%
Up3,43%
Up0,02%
Up7,02%
Up18,00%
Up42,94%

STAR Stable Income Fund

1.911,44

Up0,52%
Up2,88%
Up0,02%
Up6,21%
Up31,34%
Up59,99%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.765,08

Up0,50%
Up3,61%
Up0,02%
Up5,37%
Up20,01%
Up48,78%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,61

Up0,45%
Up2,06%
Up0,02%
Up3,06%
Down- 0,64%
-
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua